Semula hidupnya berantakan dan tak terarah saat dirinya harus pergi dari panti asuhan sejak pemiliknya meninggal dunia. Tapi semua berubah saat seorang Kakak-adik mengangkat dan mengasuhnya
Jam kerja selesai. Irene tampak mematikan laptopnya dan merapikan berkas dan dokumen yang baru saja selesai dia kerjakan. Hari ini tidak ada lembur. Meeting pun sudah dia selesaikan. Irene melihat jam tangannya dan melihat waktu sudah menunjukkan pukul 6 sore. Waktu yang terlalu cepat untuknya selesai bekerja. Dia pun keluar dari kantornya dan melihat para karyawannya sedang membereskan meja kerja masing-masing untuk bersiap pulang. Tidak ada yang tinggal lebih lama di kantor untuk menunggu senior berdiam di kantor.
Aturan itu Irene pakai setelah Jisoo sempat magang di perusahaannya bulan lalu. Dan putri sulungnya menceritakan semuanya dengan tanpa beban. Lucu untuk Jisoo tapi tidak lucu untuk Irene. Wanita cantik itu pun mengingat cerita Jisoo sambil menahan senyum dan kesal.
Flashback
Hari sudah sore saat Irene berkeliling kantor mengawasi para karyawannya yang bekerja. Semua sedang bekerja dengan serius. Hingga dia sampai di ruang IT dan melihat Jisoo yang sedang sibuk membuat program di meja kerjanya ditemani secangkir kopi. Para karyawan yang satu kantor dengannya pun juga sedang sibuk. Akhirnya Irene pergi mengawasi divisi lain di kantornya seperti biasa.
Waktu berlalu dengan cepat dan tanpa terasa sudah pukul 7 malam. Waktunya pulang kerja. Jisoo menatap arlojinya dan menyimpan data yang dia kerjakan ke hardisk eksternalnya. Dia pun menutup programnya dan terlihatlah wallpaper komputernya yang berhias foto Ahn Bo Hyun.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jisoo menoleh ke seisi ruangan dan melihat para rekan kerja dan atasannya masih berdiam diri di meja kerjanya.
"Ini sudah jam 7 malam. Apa gak ada yang mau pulang?" Tanya Jisoo sambil tersenyum.
Seisi ruangan langsung menatap Jisoo dengan wajah terkejut. Atasannya memasang wajah kesal.
"Kalau begitu saya pulang dulu. Sampai jumpa." Jisoo meraih tas tangannya dan bersiap pulang.
Jae Hyuk, manager Jisoo berdiri dengan kesal dan langsung memanggil Jisoo.
"Yak, kamu mau kemana?" Tanya Jae Hyuk kesal.
"Saya harus pulang Pak. Pekerjaan saya sudah selesai." Sahut Jisoo.
"Kamu gak lihat para atasanmu belum pulang? Kamu harus tetap disini sampai kami pulang." Ucapnya kesal.
"Tapi."
Salah satu atasan Jisoo, Kim Dong Hwan ikut kesal dan langsung menghampiri mereka berdua. "Kamu ikut saya."
Akhirnya Jisoo mengikuti Dong Hwan yang memiliki jabatan sebagai Supervisor di kantor ke ruangan lain. Kini mereka berdua berada di ruangan manager Jae Hyuk.
"Apa kamu tahu kesalahanmu? Kamu gak lihat para seniormu belum pulang?" Tanyanya dengan marah.
"Tapi pekerjaan saya sudah selesai Pak. Saya juga harus segera pulang untuk merawat Adik saya yang sedang sakit." Sahut Jisoo pelan.
"Jangan banyak alasan. Kalau atasanmu belum pulang, maka kamu gak boleh pulang. Dan apa itu wallpaper di PC meja kerjamu? Kenapa kamu memasang foto seorang aktor daripada keluargamu?" Kata Dong Hwan dengan nada keras.