Part 35

1.3K 121 28
                                    

Sebuah mobil melaju dengan kecepatan sedang. Lisa menatap keluar jendela mobil dengan tatapan kosong. Irene duduk di sebelahnya sambil menggenggam erat tangan Lisa. Irene tahu kalau Lisa masih sedih karena sahabatnya baru saja meninggal. Selama beberapa hari, Lisa hanya mengurung diri di kamar dan menangis. Dia tidak pernah mau turun untuk makan bersama. Bahkan tidak mau rutin minum obat. Irene yang khawatir dengan kesehatan anaknya berusaha membujuk Lisa rutin minum obat, menyuapinya makan dan tetap kontrol ke rumah sakit. Sebenarnya Irene ingin mengajak Lisa jalan-jalan sesuai saran dari Wendy keesokan harinya.

Sayangnya Irene harus banyak menghadiri rapat pemegang saham perusahaannya yang mulai membaik hingga dia terpaksa menunda acara untuk menghibur Lisa. Bantuan finansial dari hasil menjual saham keenam anaknya benar-benar membantu perusahaannya. Irene sangat berterima kasih pada mereka yang bersedia untuk melepas saham milik mereka pribadi dan memberikannya untuknya. Julien yang menjadi supir hanya terdiam melihat wajah sedih Lisa sekarang. Setelah beberapa lama melewati perkotaan, Julien membelokkan mobilnya ke arah pantai. Pantai itu cukup sepi dan Julien memarkir mobilnya dengan mulus.

Julien turun lebih dulu dan membukakan pintu mobil untuk majikannya. Irene keluar lebih dulu disusul Lisa. Lisa menatap pantai yang indah itu dengan senang. Lisa pun langsung berjalan cepat menuju ke arah pantai. Irene tersenyum dan menyusul anaknya yang sudah lebih ceria. Julien kembali ke mobil untuk memarkir mobilnya. Pantai sangat sepi karena Irene sengaja menyewa semua pantai itu agar anak kesayangannya bisa bebas berkeliaran dan bermain sepuasnya disana. Privasi adalah hal yang utama. Itu yang selalu Irene tekankan. Beberapa bodyguard anak buah Julien menggelar tikar dan menjajarkan kotak makan siang. Irene tidak lupa memasak untuk bodyguard yang ikut dengan mereka. Jadi para bodyguard mengambil makanan bagian mereka dan mulai menjauh untuk memberikan ruang untuk majikan mereka.

Lisa kembali ke hadapan Irene dan langsung memeluknya. Irene memeluk anak kelimanya dengan erat sambil mencium pipinya. Irene membawa Lisa ke toilet untuk berganti baju. Lisa masuk dengan Irene yang menunggu di luar. Saat itulah Irene melihat lock screen Smartphonenya dengan sedih. Foto Wendy dan Seulgi saat kecil terpampang disana. Rasanya waktu berlalu begitu cepat. Dulu dia masih bermain dengan adik-adiknya, sekarang mereka semua sudah dewasa dengan jalan hidup mereka masing-masing. Tapi sekarang mereka harus terima cobaan berat dimana Adik bungsunya harus di penjara akibat tuduhan tak berdasar dari pihak yang tidak bertanggung jawab. Eonnie janji akan segera mengeluarkan kamu sayang. Batin Irene sedih.

"Eomma, aku boleh buat istana pasir?" Lamunan Irene buyar saat Lisa menghampirinya setelah selesai mengganti bajunya.

"Tentu sayang. Lakukan apapun yang kamu mau. Kamu bebas melakukannya disini." Sahut Irene.

"Horeee." Sorak Lisa.

"Tapi jangan sampai capek ya."

Lisa mengangguk dan langsung membuat istana pasir dengan senang. Melihat Lisa seceria sekarang membuat Irene bahagia. Rasanya baru kemarin kamu masih Eomma gendong. Sekarang kamu sudah tumbuh besar Lisa. Batin Irene yang mengawasi Lisa dengan cermat sambil tersenyum. Sesekali Irene membantu Lisa membuat istana pasir dengan menambahkan ornamen kerang di istana pasirnya. Para bodyguard ikut berenang di pantai sambil tetap mengawasi majikannya berlibur. Tanpa terasa sudah masuk waktu makan siang dan mereka mulai kelaparan. Lisa menghampiri Irene yang sedang menyiapkan bekal makanan untuknya. Irene selalu memasakkan makanan sehat untuk Lisa karena Profesor Park berpesan untuk Lisa agar tidak sering makan diluar.

Irene menyuapi Lisa yang makan dengan lahap. Melihat Lisa lahap menyantap makanan yang dia masak, dia merasa kembali ke waktu saat Lisa masih sangat kecil. Dulu Irene selalu memangkunya dan menyuapi Lisa dengan senang. Tawa dan senyum Lisa yang menggemaskan saat itu membuatnya tidak pernah merasa menyesal mengadopsi Lisa. Bahkan dia semakin menyayanginya sekarang. Sekarang semua sudah berubah. Anak-anaknya sudah semakin dewasa dan dia sudah mulai menua. Dirinya harus bersiap saat anak-anaknya akan lebih memilih mandiri dan keluar dari rumahnya. Walaupun Irene sudah pasti tidak akan pernah siap untuk melepas anak-anaknya.

I Want To Be LovedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang