Part 26

1.4K 144 2
                                    

Hari terus berlalu dan masa liburan sekolah masih berlangsung. Suasana rumah sakit mulai ramai karena jam besuk. Sinb tampak menemani Lisa yang sedang makan di kantin. Jisoo masih dirawat untuk pemulihan lukanya. Tapi jika besok sudah lebih baik, dia bisa pulang dalam waktu dekat. Lisa tampak sedang menyantap kimbab sementara pesanan salad buah milik Sinb belum datang. Hari ini hanya Sinb yang menemani Lisa karena kebetulan klub olahraga angkat besi dan taekwondo yang dia ikuti sedang libur. Jadi dia memiliki waktu bersantai sekarang. Akhirnya salad buahnya datang dan Sinb langsung bersiap menyantapnya. Sampai dia menemukan sesuatu yang aneh dari salad buahnya.

Karena penasaran, Sinb mengaduk salad buahnya dan melihat buah anggur yang dimasukkan ke saladnya. Akhirnya dia pun langsung menuju salah satu counter dan bicara dengan salah satu penjaga counter salad yang ada di kantin. Lisa yang merasa heran langsung menyusul Sinb dan melihat Sinb mendapat salad buah yang baru. Melihat Lisa menyusulnya, Sinb pun merangkul tubuh kurus Lisa dan kembali ke tempat duduk untuk melanjutkan makannya.

"Sinb ya, ada apa tadi?" Tanya Lisa.

"Orang yang memberikan salad buahku salah memasukkan buah. Jadi aku minta yang baru." Sahut Sinb.

"Jadi begitu." Gumam Lisa.

"Oh iya. Hari ini jadwal check up Eonnie kan? Jam berapa?"

Lisa melihat ke arah jam tangannya. "Sore ini. Mungkin jam 4 sore."

"Masih ada 8 jam lagi. Aku akan menemani Eonnie."

"Andwae. Aku gak mau merepotkan kamu."

"Gwaenchana Lisa Eonnie. Hari ini kebetulan pelatihku meliburkan latihan. Jadi aku bebas hari ini."

"Tapi."

Sinb menatap jam tangannya. "Ayo aku antar ke ruang rawat Eonnie."

Akhirnya mereka berdua langsung menuju ruang rawat Lisa. Sinb menggenggam tangan kurus Lisa erat seakan dia akan hilang. Saat mereka hampir sampai ke ruang rawat Lisa, mendadak Lisa mendapat kabar kalau Minnie yang juga sedang menjalani perawatan kritis. Dengan cepat mereka berdua menuju kamar rawat Minnie dengan berlari. Sebenarnya yang berlari hanya Sinb. Saat Lisa ingin berlari, dengan cepat Sinb menarik tangan Lisa dan langsung mengangkat tubuh kurus Lisa lalu menggendong bridal Lisa sambil berlari. Mereka seakan tidak peduli dengan pandangan aneh setiap perawat dan penjenguk yang menatap mereka. Yang ada di kepala mereka sekarang hanyalah semoga Minnie bisa melewati masa kritisnya.

Sementara itu seseorang yang mengawasi mereka tampak kesal melihat Sinb masih sehat. Bahkan bisa berlari dengan cepat sambil menggendong Lisa. Sial. Kenapa juga temannya masih selamat? Batinnya kesal.

***

Kini mereka berdua menunggu di depan ruang rawat Minnie. Sorn sedang dalam perjalanan menuju rumah sakit karena dia sedang bekerja. Sinb masih setia menemani sambil menggenggam erat tangan Lisa yang gemetaran. Dia pasti merasa tertekan karena teman yang sudah dia anggap saudara sendiri seperti ini. Batin Sinb. Sinb bisa mengetahuinya karena pernah mendengar soal dikeluarkannya Minnie dan Sorn dari sekolah. Saat itu dia melihat dengan mata kepalanya sendiri. Lisa menangis saat melihat mereka berdua pergi meninggalkan sekolah selama-lamanya. Bahkan Lisa kini menjadi target empuk pembullyan Shin Jimin dan antek-anteknya. Sejak itulah Sinb bertekad akan melindungi Lisa di sekolah.

Tak lama kemudian Sorn datang dengan terburu-buru bersama Joy. Lisa pun langsung memeluk Sorn sambil menangis. Sorn pun balas memeluk Lisa dan berdoa dalam hati. Semoga Minnie akan baik-baik saja. Batin mereka berdua. Tak lama kemudian pintu ruang rawat Minnie terbuka dan Sorn langsung melepaskan pelukan Lisa lalu menghampiri Dokter yang menangani Minnie.

"Profesor, bagaimana kondisi dongsaengku?" Tanya Sorn.

"Mari ikut saya. Kita perlu bicara." Sahut Dokter itu.

I Want To Be LovedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang