"Sup!"
"Sup ayam!"
"Sup bakso!"
"Supra anak murid kesayangannya Solar!"
"Wei! SUPRAA!"
Mata Supra yang sedari tertutup akhirnya terbuka juga, ia tertidur begitu nyenyak sampai-sampai lupa jika pagi sudah tiba bahkan ini bukan dikatakan pagi hari sebab mentari sudah semakin naik.
Melipat kedua tangannya, Glacier ngambek.
Ia sudah sangat bersusah payah membangunkan temannya tetapi yang dibangunkan malah lebih mementingkan keberadaan kacamata visor kesayangannya.
"Dasar rabun." Ujar Glacier sambil mengerucutkan bibirnya.
Perempatan pada dahi Supra muncul. "Apa kata lo?! Gua pake kacamata ini supaya terlihat keren kayak Bang Solar."
"Nyehhh, Abang Solar aja rabun apalagi muridnya." Ledek Glacier.
"Berisik! Pemalas kayak lo emangnya bisa meraih kesuksesan seperti apa?" Sungguh indah, Supra melanjutkan sesi pertengkarannya dengan Glacier.
Bisa dibayangkan betapa keributannya ini berlanjut tetapi mereka tidak akan melanjutkannya terus-menerus karena ada seseorang yang tidak menyukai keributan.
Tentu saja, Yn sangat tidak nyaman dengan keributan.
"Sup! Bisa diam, enggak?!" Emosi Yn.
"Sup, Sap, Sup, nama yang diberikan secara mulia oleh orangtua gua itu Supra, Maheswara Supra Agrani. Ingat itu baik-baik!" Selagi menceloteh panjang lebar, Supra menyempatkan diri menyentil dahi Yn.
Dengan rasa penuh syukur, Yn menodongkan sekopnya. "Gua kubur hidup-hidup, ya?"
"Gua cuman bercanda. Enggak usah emosi." Gampang sekali Supra berbicara seperti itu.
"Sabar, Yn. Ini ujian untuk hambanya yang selalu ingat kepada-nya." Ucap Redav, menengahi Supra dan Yn.
Yn tidak menerima ceramahan Redav. "Lo bela dia 'kan?"
"Erkk... Kok gitu sih? Gua mah gak pernah gitu kali." Ujar Redav.
"Iya kah? Gimana kalo dengan Kak Gempa?" Tanya Yn penuh curiga.
Mata Redav sedikit mencuri pandang ke arah Gempa yang sedang berkumpul dengan Halilintar dan Taufan.
"Kalo yang itu bisa dibicarakan baik-baik." Ucap Redav.
Yn membuang mukanya, untuk kali ini dia tidak sehati dengan temannya itu padahal sudah lama bersama-sama menjalani pertemanan tetapi Redav mulai mengecewakan dirinya.
Glacier menepuk kepala Yn, walau sedetik namun terasa menenangkan. "Ada apa? Supra menyebalkan?"
Supra memicingkan matanya tetapi Glacier mengabaikan tatapan cecunguk satu itu.
"Tidak, hanya bad mood saja." Jawab Yn.
"Tumben sekali. Ingin teh? Gua bisa buatin itu untuk lo, sekedar menenangkan pikiran dan hati. Gimana?" Tawar Glacier.
"Baiklah. Gua ikut bantu." Yn menarik Glacier menuju dapur.
Meninggalkan kedua orang yang sudah mengacaukan suasana hati temannya sendiri.
"Memangnya kita punya salah ya?" Kata Supra tanpa bersalah.
Redav memainkan jarinya. "Mungkin saja ada."
Tiba-tiba saja seorang pemuda yang identik dengan Supra datang dengan segelas botol berisi cairan aneh, ia memegangi benda tersebut dengan wajah yang paling ceria.
KAMU SEDANG MEMBACA
RUN 2 [Boboiboy] [Discontinued]
Random~Sequel of RUN~ Setelah 5 tahun kedamaian tanpa adanya makhluk mengerikan tersebut. Kali ini makhluk mengerikan tersebut datang kembali ke kehidupan mereka. Tidak ada waktu untuk diam, waktunya untuk berlari lagi dari kejaran mereka. story by redav...