Glacier begitu juga dengan Blaze, Ice, Tanah, Angin, Petir, Suci dan Raisya saling bertatapan.
Masalahnya, sejak kapan Glacier bisa hidup kembali menjadi manusia?
Apalagi Tanah, Angin, Petir, Suci dan Raisya sudah mendengar penjelasan dari Blaze dan Ice. Tentu saja, membuat mereka tercengang memandang Glacier yang masih hidup sebagai manusia biasa.
"Oke... Sejujurnya gua juga sedikit terkejut melihat lo hidup lagi, Glacy." Ucap Blaze canggung sedangkan Glacier memiringkan kepalanya.
"Apa? Gua dari dulu emang udah hidup kok." Jawab Glacier santai.
Ice terkejut. "Eh?! Terus lo gak inget kalau lo pernah mati?"
Glacier menggeleng.
"Hmm... Gua emang suka lupa kok. Soalnya kata keluarga angkat gua, gua pernah mengalami amnesia kalo gak salah beberapa tahun lalu sih. Satu hal lagi, gua gak pernah mati"
"Keluarga angkat?" Beo Blaze.
"Iya."
Blaze mulai berjalan kesana-kemari. "Aneh. Ini sangat aneh."
Raisya, Suci, Tanah, Petir dan Angin hanya bisa terdiam menatap Blaze dan Ice mengintrogasi Glacier. Yang diinterogasi hanya menuruti pertanyaan yang dilontarkan Blaze dan Ice. Membuat waktu terbuang sia-sia.
"Bang Blaze, bisa berhenti gak? Pusing gua ngeliatnya." Angin mengoceh.
"Kalo gak suka, jangan dilihat! Gitu aja kok dibawa ribet." Blaze langsung menggertak.
"Ya, maaf." Ucap Angin sambil mengerucutkan bibirnya.
Suasana pun hening untuk beberapa menit, tidak ada yang tahu harus berkata apa hingga terdengar suara aneh dari belakang mereka.
"Grr..."
"Sebentar... Gua kayak kenal suara ini." Gumam Ice sembari memegang dagunya.
Berbeda dengan Suci dan Angin yang sudah menoleh ke belakang, berkeringat dingin.
"Guys, ketika gua bilang 'tiga', kita semua harus lari." Angin memulai aba-aba untuk lari.
Tanah memiringkan kepalanya. "Emang ada-"
"Siji, loro...,TILU, LARII!" Belum sempat Tanah menyelesaikan perkataannya, Suci memotong kata-katanya dan memberi aba-aba.
Spontan mereka berlari kencang, Blaze menengok sedikit ke belakang dan melihat ada beberapa zombie mengejar mereka.
"Grrr.... Raarrghh!" Para zombie tidak bisa berhenti menahan diri lebih cepat lagi zombie itu mengejar mereka.
"Kenapa ada zombie?! Bukannya pintunya dijaga Arlene dan Valda?!" Disaat tegang seperti ini pun seseorang masih bisa memprotes.
Siapa lagi kalau bukan Petir?
"Mana gua tau, kucing!" Dan dijawab oleh Raisya yang kebetulan berdekatan dengan Petir.
"Kita harus mencari tempat aman." Ujar Tanah.
Multimedia
16.26"Hah..hah..hah... Para zombie itu tidak akan mengusik kita lagi 'kan?" Tanya Suci, tampaknya ia terlalu lelah karena berlari terlalu jauh.
"Entahlah, setidaknya kita aman disini." Jawab Tanah.
Mereka semua berlari ke ruang multimedia yang berada tepat di sebelah tangga menuju lantai dua. Tadinya mereka ingin melanjutkan pelarian menuju lantai dua tetapi keadaan tidak mendukung.
"Gua enggak nyangka kalo zombienya bakal banyak." Ucap Glacier, entah kenapa Ice mencurigainya.
Ice menghampiri Glacier. "Glacy, gua pengen tanya satu hal."
KAMU SEDANG MEMBACA
RUN 2 [Boboiboy] [Discontinued]
Diversos~Sequel of RUN~ Setelah 5 tahun kedamaian tanpa adanya makhluk mengerikan tersebut. Kali ini makhluk mengerikan tersebut datang kembali ke kehidupan mereka. Tidak ada waktu untuk diam, waktunya untuk berlari lagi dari kejaran mereka. story by redav...