7

1.6K 243 117
                                        

Lantai 1
Ruang Kelas

Hari mulai gelap, matahari sudah tergantikan oleh sang bulan.

Terdapat delapan manusia yang masih bernafas dan tidak terluka, bisa dikatakan selamat. Yaitu Thorn, Solar, Supra, Rasya, Shifa, Sai, Shielda, Redav dan (Y/n). Tadinya mereka ingin berpura-pura menjadi zombie tapi malam sudah tiba membuat nyali mereka menciut seketika.

Padahal mereka sudah berani layaknya iron man, kini mereka harus berdiam diri di kelas kosong tersebut hingga saat ini.

"Lawan aja, yuk! Lawan!" Sai bar-bar, Shielda hanya bisa menggeleng.

"Janganlah, bahaya." Ucap Shielda. Sai menanggapinya hanya dengan memutar bola matanya, cuek.

"Lalu kita mau berdiam diri terus begitu?" Tanya Sai yang pastinya ditujukan untuk semuanya.

"Hah... Lo pengen gua lakban mulutnya? Atau gua jadiin lo umpan buat para zombie di luar?" Ujar Solar yang tidak tahan melihat tingkah ketidaksabaran Sai.

Sai hanya mampu terdiam.

"Makanya diem." Bisik Shielda kepada Sai.

Supra menepuk bahu Solar. "Seharusnya yang dikatakan Sai itu ada benernya juga. Kita lawan aja, Bang."

Solar tersentak kaget mendengar perkataan Supra. "Mending jangan nyari gara-gara deh. Lo mau kejadian kayak dulu terulang kembali?"

"Gua gak mau itu terulang kembali. Tapi... Jika berdiam di sini saja, rasanya tidak aman." Tegas Supra bahkan matanya menatap lekat Solar agar bisa meyakinkan pendapatnya.

"Haih... Baiklah, baiklah, lo ngeselin banget sih, Sup ayam." Ucap Solar dan menyindir Supra.

"S-sup ayam?! Nama gua Supra, Bang! S+U+P+R+A sama dengan Supra! Masa perlu diajarin lagi sih!" Tegas Supra menekankan setiap namanya.

"Kalian ngapain sih?" Tanya Thorn bingung memandang kedua orang dihadapannya.

"Hanya mengobrol, kok. Thorn, bagaimana jika kita semua melawan para zombie di luar?" Kata Solar tetapi Thorn tampak termenung memikirkan sesuatu.

"Aku setuju! Redav, kita bakal bunuh zombie! (Y/n), kamu siapin kuburan buat mereka ya!" Riang Thorn.

Redav sedikit gugup saat mendengar Thorn mengatakan hal tersebut. "Berarti si pengki kotor kena darah dong? Baru mau dipelihara."

"Gak gitu juga kali, Redav. Itu kan cuman barang." (Y/n) perlu sabar menghadapi teman anehnya yang satu ini.

Thorn mendekati Redav lalu menepuk kepalanya. "Gak apa-apa nanti bisa beli yang baru."

Solar sudah siap membuka pintu dengan perlahan namun dari luar seseorang bukan dua orang perempuan masuk sambil terengah-engah. Terlihat sekali kalau mereka lelah layaknya sehabis di kejar sesuatu.

Bukannya takut jika mereka sudah terinfeksi zombie tetapi Solar malah mendekatinya. Karena ia sepertinya mengenal salah satu dari dua orang perempuan ini.

"Yaya!" Panggil Solar saat mengenali perempuan berkerudung pink.

Benar saja, itu adalah Yaya dan Annabelle. Mereka berdua berlari tanpa henti sebab para zombie selalu mengejar mereka. Untungnya, Yaya melihat bayangan dari balik jendela kelas yang berisi Solar dan kawan-kawan lalu memasuki kelas tersebut.

"Kha... Kami... Butuh... Bantuan." Ucap Annabelle napasnya tersengal-sengal.

"Bantuan? Jangan-jangan Ying dan Fang dalam bahaya?!" Solar menyadari bahwa Yaya dan Annabelle seharusnya bersama Ying dan Fang.

RUN 2 [Boboiboy] [Discontinued]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang