"Belle.., S..sakit..."
Sekujur tubuh Sai terasa perih seakan-akan malaikat pencabut nyawa sedang mencoba menjemputnya.
Tangan besar Sai meraih punggung Annabelle yang sudah bukan dirinya lagi, perlahan ia memeluk perempuan itu dan mengusap-usap punggungnya.
"A..ayo... Kita mati... Belle.. Rasya.., Gua juga lelah...hidup... Berharap..t..terlalu tinggi terkadang...tidak...akan terwujud..."
"Sai!!! Berhenti!!" Teriak Rasya seraya menyeret kakinya yang sudah tergores cakaran zombie.
Ketiga orang baru saja datang sembari terengah-engah sebab berlari kencang terlalu lama, langkah Glacier semakin di depan, memastikan keadaan ketiga temannya.
Secara cepat, lelaki itu menyerang Annabelle agar menjauh dari Sai.
Rasya menggeleng-geleng cepat, "Glacy! Redav! Yn! Kalian bertiga pergi saja! Tinggalkan kami! Gua mohon jangan bunuh... Jangan bunuh gua.."
"Siapa yang mau bunuh elo?" Redav bertanya.
"Lah? Terus si Glacier ngapain nyerang?" Rasya mulai ketularan begonya Redav.
"Oh, mungkin karena Sai. Btw, si Sai suka banget pelukan ya? Kok dia enggak mau lepas dari si Annabelle? Kalo kayak begini, kan terpaksa harus bunuh keduanya." Redav menunjuk ke arah Sai, Annabelle, Yn dan Glacier yang sedang main tarik-menarik.
Iya, Glacier menarik Sai agar menjauh dari Annabelle sedangkan Yn menginginkan Annabelle karena ingin membunuh perempuan itu, ingat Annabelle sudah sepenuhnya menjadi zombie.
"Sai! Lo kurang vitamin ya?! Kenapa segitunya enggak mau lepas dari Anna?! Lo udah luka gegara dia, Sai!" Bentak Glacier, masih berusaha menarik Sai menjauh.
Yn mengernyitkan dahinya sesaat memandang Sai yang sudah sepenuhnya bukan menjadi dirinya.
"Grrr...."
Geraman Sai ikut terdengar oleh pendengaran Glacier, matanya terbelalak ketika Sai memandang dirinya sebagai mangsa.
"Jaga-jaga, Glacy!" Seru Yn.
Kaki Sai memberontak kemana-mana bahkan ia sampai menendang Yn dan Annabelle menjauh.
Gerakan amukan Sai cukup brutal membuat Glacier sangat kewalahan.
Glacier berkeringat deras, kejadian ini hanya mengingatkannya dengan kejadian-kejadian dahulu, dimana ia berusaha memendam perasaan kehilangan.
Kali ini ia juga harus siap kehilangan, lagi.
Ransel yang selalu ia bawa mengeluarkan sebuah golok yang lumayan kotor sehabis dipakai oleh seseorang.
🌸 TuTu 🌸
"Anjing lah."
"Astaghfirullah, eh, ikan bawal, enggak boleh ngomong kasar."
"Bangsat."
"Astaghfirullah, sekali lagi ngomong kek begitu, gua lempar ke neraka jahanam, mau?"
"Emmm, gitu ya, oke."
Mulut penuh kebacotan Taufan akhirnya tertutup rapat.
Halilintar menghela napas panjang, akhirnya penderitaan telinganya setelah mendengar kata-kata kasar sudah berhenti.
Gempa hanya memandang aneh kedua pemuda yang pernah ia kenal, tidak biasanya Taufan penuh bacot daripada Halilintar, langka sekali.
Glacier, Yn dan Redav hilang.
Tentu saja mereka semua bergegas mencari sebab Glacier membawa benda-benda penting tentang eksperimen dan lainnya, melewati jalan raya yang begitu lengang dan sepi namun kendaran roda empat atau lebih berserakan di sana.
![](https://img.wattpad.com/cover/234276301-288-k545660.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
RUN 2 [Boboiboy] [Discontinued]
Aléatoire~Sequel of RUN~ Setelah 5 tahun kedamaian tanpa adanya makhluk mengerikan tersebut. Kali ini makhluk mengerikan tersebut datang kembali ke kehidupan mereka. Tidak ada waktu untuk diam, waktunya untuk berlari lagi dari kejaran mereka. story by redav...