41. Kebersamaan Indah

1.1K 117 34
                                    

Sang surya telah berlalu keperuntukan nya, langit jingga terganti oleh malam terang berbintang. Hawa dingin tidak terlalu menusuk.

Kini Armin dan Annie tengah menikmati kebersamaan nya di sofa ruang tamu. Duduk berdampingan, saling dekap, ditemani dengan obrolan-obrolan sepele yang menambah keharmonisan hubungan mereka. Tak lupa dengan dua cangkir teh yang tinggal setengah berada di meja depan mata mereka.

Annie memainkan jari-jemari sang pria yang berada disamping nya. Sementara itu, atensi Armin tak teralihakan sedikit pun dari layar ponsel nya yang ia pegang dengan tangan kanan.

"Memangnya, ponsel itu lebih menarik dari ku ya!?" Gumam Annie pelan, karena merasa Armin mencampakkan nya.

Sontak Armin menoleh pada sumber suara.

"Kalau iya, kenapa?" Armin malah balik bertanya.

"Pantas saja.." ucap Annie sembari mengangguk-anggukan kepala nya beberapa kali dengan pelan.

Armin terkekeh dan mulai menarik wajah Annie agar menatap nya.

"Tidak kok An, tidak ada yang lebih menarik dari mu" ujar sang pria.

"Lalu?"

"Aku sedang melihat pesan dari Jean. Lihat ini" jawab Armin seraya memperlihatkan layar ponsel nya pada Annie.

Yang ditangkap mata nya adalah pesan dari Jean yang mengingatkan Armin akan suatu acara.

"Employee Gathering?" Tanya Annie setelah menemukan inti dari pesan itu.

"Iya. Perusahaan kita akan mengadakan liburan bersama seluruh karyawan. Ini sih, bisa di bilang liburan akhir tahun. Namun, karena pada akhir tahun kemarin perusahaan masih dalam projek besar dan sedang sibuk-sibuk nya, jadi kita mengagendakan nya bulan ini"

"Sudah sangat telat sih, tapi mereka tidak keberatan. Karena semua nya memang memerlukan refreshing setelah mengerjakan projek yang membuat mereka sulit untuk mengambil cuti"

Armin menjelaskan panjang lebar.

"Bisa-bisa nya aku lupa dengan acara itu, untung Jean mengingatkan" monolog sang pria.

"Memang nya kamu tidak tahu?" Lanjut nya bertanya.

Annie menggeleng.

"Kalau tidak salah, informasi ini di sampaikan pada saat kamu tidak masuk kantor. Oh ya, seperti nya pada saat kamu berniat pergi ke London" wajah Armin seperti berpikir.

"Yang berniat meninggalkan ku itu" nada nya menyindir.

Lalu Annie mencubit perut Armin.

"Kapan dilaksanakan nya?" Annie bertanya.

"Besok lusa"

"Kamu 'kan masih sakit" khawatir Annie.

"Acara nya itu besok lusa sayang, pasti sudah sembuh kok" Armin mengacak rambut Annie gemas.

"Tapi kalau kelelahan 'kan bisa sakit lagi" sangkal Annie.

"Tidak. Kamu percaya deh. Aku janji, tidak akan sakit lagi" sang pria mengacungkan jari kelingking nya.

Lalu Annie menepis nya.

"Mana bisa berjanji, sakit itu bukan kemauan mu sendiri bodoh" hidung Annie menyernyit.

Lalu Annie mendengus kasar.

"Kamu juga ikut ya!?" Ajak Armin lembut.

"Tidak!" Ketus Annie.

"Loh kenapa? Semua orang ikut loh An"

"Aku malas berkerumun dengan orang banyak" jawab sang wanita.

History [AruAni]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang