52. Dinding Pembatas & NSFW 🔞

1.8K 92 52
                                    

Sebelum baca, vote dulu!

Haiii akhirnya aku update 😭

Warning NSFW yang gak mau baca silahkan skip.
Asupan Malam Jum'at yakan ahaha:)👉👈

Typo komen ya plis🙏🙏

***

Setelah kebenaran yang terungkap mengenai identitas dirinya yang sudah terbukti dengan kecocokan DNA, Armin segera membelikan rumah untuk kedua orangtua nya. Rumah sederhana satu lantai, tidak terlalu ramai seperti kota, dengan nuansa yang sedikit asri di halaman belakang sepertinya menjadi pilihan terbaik karena jarak tempuh nya tidak jauh dari apartemen putra nya.

Satu minggu setelah itu. Sepulang kerja, Armin dan Annie sering mampir ke rumah itu, mengunjungi orangtua nya membuat Armin merasa punya keluarga baru yang sama berharganya seperti Annie. Malam ini saja, Armin ingin menginap di rumah ibu nya. Tentu saja mengajak Annie.

Di ruang tengah bersama cemilan kering dan siaran gosip yang tidak jelas dari televisi, menemani mereka berdua yang tengah saling rangkul dengan mesra beralaskan sofa. Sembari memainkan jemari tebal sang pria dan bersandar di pundak lebar nya, Annie berkata.

"Armin, selamat ya. Kamu punya orangtua sekarang" Armin menemukan getir dalam suaranya.

Ia dongakan sejenak wajah Annie, kemudian ia tenggelamkan di antara tulang selangka nya. Lalu tangan nya senantiasa mengelus lembut kepala sang wanita.

"Jangan sedih gitu dong" Setelah berucap, Armin kembali membawa Annie ke dalam tatapan nya.

"Kamu, boleh anggap orangtua ku sebagai orangtua mu juga. Ibu juga sudah bilang begitu 'kan!?" Ucap nya meyakinkan sembari tangan nya memegang kedua sisi wajah Annie.

"Ya...?" Wajah Armin berubah penuh harap, ia tak ingin Annie kembali bersedih.

Seutas senyum tipis terukir di bibir ranum Annie, lalu ia mengangguk.

"Makasih yang" seiring dengan itu, di tenggelamkan lah kepala nya pada tubuh pasangan nya. Ketika Armin mendongakan wajah nya, ia mendapat lumatan lembut di bibir. Wajah nya mulai merah saat Armin mencium nya dengan sangat lembut.

Annie selalu salah tingkah setiap kali dapat melihat wajah Armin sedekat itu, yang membuat pipi nya bersemu adalah mata Armin yang terpejam saat melakukan ciuman, ekspresi itu benar-benar membuat Armin tampak seperti pria mesim. Annie jadi malu sendiri.

Lalu berakhir dengan kecup-kecup singkat yang mendarat mulus di kening nya.

"Kamu tidak membalas ciuman ku" ucap Armin dengan sedikit cemberut.

"Kamu lupa ini di rumah ibu? Jangan terlalu terbawa suasana ah" lalu Annie memalingkan wajah nya dari Armin.

"Setidaknya cium aku di pipi kek"

Annie sedikit melirik ke arah sumber suara, dan sedikit tersenyum sinis.

"Mau banget sih di cium wanita cantik" gumam Annie.

"Dih, jual mahal banget sih mbak. Biasa nya juga nyosor-nyosor" balas Armin dengan tak kalah sinis seraya mencubit hidung Annie dengan gemas, yang membuat wanita itu melotot ke arah kekasih nya sembari berusaha melepaskan hidung nya.

Lalu datanglah ibu Armin dengan segelas kopi di tangan nya dan ikut bergabung di antara mereka, sontak Annie menggeser jauh tubuh nya dari Armin.

"Loh kenapa jauhan duduk nya An? Tenang saja, ibu tidak akan marah kok" ucap nya.

History [AruAni]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang