8. Annie Sakit

1.3K 181 7
                                    

Vote dulu!!!







Esok hari mulai menyapa, Armin melewati hari-hari nya dengan bekerja giat. Mengingat banyak sekali pekerjaan yang harus ia selesai kan.

Namun hati nya mulai gundah. Satu minggu sejak kejadian itu Armin tidak pernah berbicara lagi dengan Annie, selain urusan pekerjaan.

Sepertinya Annie marah.

Entahlah, Armin tidak tahu.

Hingga suara ketukan pintu membuyarkan lamunan pria bersurai pirang itu.

Tok tok tok...

"Masuk"

Atensi nya kini teralihkan pada wanita bersurai coklat yang rambut nya terikat dan menyisakan poni di depan nya.

"Ada apa Sasha?" Armin menanyakan maksud dari sekretaris nya yang datang ke ruangan tanpa di minta.

"Saya mau mengambil cuti pak, kakak saya mau melahirkan dan saya diminta untuk merawat nya" Sasha berujar formal.

"Apa?! Pada saat saya sibuk begini kamu mau cuti?" Armin cukup kaget.

"Iya pak, maaf" sekretaris pribadi Armin itu mulai tertunduk.

"Yasudah mau bagaimana lagi, tidak apa-apa. Lagi pula itu menyangkut keluarga mu" Armin tidak jadi marah, ia segera berdiri dan tersenyum.

"Apa bapak mengizinkan?" Wajah Sasha penuh harap.

"Ya. Kamu mau ngambil cuti berapa lama?"

"Satu bulan pak"

"Hm, lama juga ya. Kalau begitu saya harus mencari pengganti kamu sementara dong" Armin bermonolog.

"Kamu ada saran?" Lanjut nya.

"Bagaimana kalau Annie pak, Annie Leonhardt. Dia cukup profesional dalam bekerja"

Deg...

Seketika jantung Armin berdebar ketika mendengar nama Annie disebutkan.

Rasa nya ia merindukan sosok itu.

"Hm, apa dia mau ya?" Armin bermonolog lagi.

"Kenapa harus dengan kemauan Annie pak, kan anda bisa memerintahkan nya. Dia tidak mungkin menolak" tutur Sasha.

Kamu tidak tahu masalah nya Sasha. Armin ngebatin.

"Ya, saya akan coba nanti. Kamu boleh keluar"

"Terimakasih pak atas izin nya, anda sangat baik" Sasha tersenyum. Armin mengangguk

"Saya permisi" wanita itu langsung melenggang meninggalkan ruangan Armin.

Setelah itu Armin mencoba memikirkan apa yang di sarankan Sasha.

"Bagaimana ini, apa Annie akan mau?, apa dia sudah tidak marah?, bagaimana pun juga aku butuh sekretaris pengganti karena pekerjaan ku saat ini sedang banyak" lagi-lagi Armin bermonolog. Ia mengacak rambut nya frustasi.

Lalu kembali mendudukan diri pada kursi kerja nya dan mulai memanggil Annie dengan telepon kantor untuk segera datang keruangan nya.

Hati Armin gelisah, takut Annie menolak nya.

Sebenarnya ia bisa saja memilih karyawan lain, tapi entah mengapa Armin ingin nya Annie, ingin Annie berada di dekat nya meski sebagai sekretaris.

Dan lagi, Armin ingin meminta maaf pada Annie, ingin memperbaiki hubungan mereka.

Hingga suara pintu di ketuk menginterupsi.

"Masuk"

Di ambang pintu menampilkan wanita yang sedang Armin pikirkan.

History [AruAni]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang