28. "Morning Kiss?" (+)

1.9K 160 66
                                    

Maaf ya, lagi-lagi hot scane, kalo misalnya heran dan bertanya-tanya
'kenapa banyak adegan plus-puls nya, padahal di awal enggk'

Nah, coba mampir dulu ke deskrispi, udah tertera di sana peringatan 18+. Soal nya itu deskrispsi di ubah pada pertengahan cerita.

***

Kelopak mata nya perlahan terbuka, menampilkan manik biru laut cerah. Ia mengerjap, lalu pandangan nya turun kebawah, ia alihkan pada sosok yang masih tertidur pulas di rengkuh nya.

Armin terbangun, mendapati Annie masih tidur pada dada bidang milik nya. Wajah nya tenggelam di celuk leher Armin.

Lalu ia sedikit menjauh, mendongakan wajah Annie dan hendak membangunkan nya.

"Annie" panggil nya seraya menepuk pipi wanita itu.

Annie tak kunjung bangun juga.

"Bangun" ucap nya lagi dan kini mulai mencubit pipi Annie.

"Eemm" Annie mengerang.

"Ayo bangun, sudah pagi" sembari melepaskan cubitan nya karena ia tahu bahwa Annie sudah bangun.

Armin menunggu nya, menunggu Annie benar-benar bangun. Tapi setelah beberapa menit, Annie tak kunjung membuka mata.

Lalu terdengarlah dengkuran kecil dari seorang Annie, dan deru nafas yang panjang. Membuat Armin yakin, jika Annie kembali tidur.

Armin mulai menjahili Annie.

Ia cubit hidung Annie dan menghentikan jalan pernafasan nya, hingga Annie membuka mulut untuk mengambil udara.

Armin sempat terkikik geli melihat Annie yang bernafas menggunakan mulut, namun seperti nya itu tidak masalah, dia tidak bangun sama sekali.

Armin melepaskan cubitan nya, lalu kembali mencoba cara lain. Ia menarik bulu mata Anni ke atas dengan perlahan, mencoba agar mata Annie terbuka.

"Aww, sakit" erang Annie saat merasa bulu mata nya akan lepas.

"Ada apa?" Tanya Annie dengan suara serak tanpa membuka mata nya.

"Mamang nya kamu tidak mau bangun, ini sudah pagi loh" jawab Armin.

"Aku tahu" ucap Annie pelan.

"Tapi aku masih ngantuk, ini 'kan hari libur" lanjut nya.

"Aku lapar" ujar Armin.

"Sana makan" jawab Annie enteng.

"Ayo masak dulu" rajuk Armin.

"Sana masak sendiri" ketus Annie.

"Kamu tega?" Alis Armin mengkerut.

Lalu mata Annie mulai terbuka, ia menengadah menatap Armin sebelum berucap.

"Kalau iya, kenapa?" Alis Annie terangkat.

"Aku masih ngantuk Armin" rajuk Annie dan kembali menenggelamkan kepalanya pada dada Armin.

"Yasudah, silahkan tidur lagi. Mau aku tidak makan, kelaparan, kemudian lemas, dan jatuh sakit, kamu tidak akan peduli" tutur Armin kesal.

"Silahkan tidur sebanyak yang kamu mau nona" ketus Armin seraya melepaskan rengkuhan nya dan berbalik membelakangi Annie.

Mendengar penuturan Armin, mata Annie terbuka seketika. Rasa kantuk yang sebelum nya sangat tidak bisa di abaikan, kini telah hilang.

Lalu ia mendekat, melihat Armin dan menaruh dagu nya di lengan Armin.

History [AruAni]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang