27. Terbawa Suasana (+)

2.3K 185 66
                                    

Warning ⚠
Chapter ini ada adegan plus-plus nya..
Yang keberatan, silahkan tinggalkan lapak ini.
Yang mau lanjut silahkan scrool ke bawah
Vote dulu tapi:)

Happy Reading **

Matahari telah berlalu keperuntukan nya, indahnya senja telah terganti oleh langit malam berbintang. Malam itu cerah, tidak mencekam dan tidak akan turun hujan.

Berbeda dengan Armin. Suasana hati nya sedang tidak secerah malam itu, ia masih kesal atas kejadian tadi siang.

Ini belum terlalu larut malam. Namun, Armin dengan cepat menyelesaikan pekerjaan nya. Agar ia bisa cepat-cepat pulang.

Tentu ke kediaman Annie. Karena, tadi wanita itu bilang kalau dia akan menunggu nya.

Armin mendengus lega disaat pekerjaan terakhir nya ia selesaikan dengan mulus, tanpa menguras waktu nya hingga larut malam.

Ia berdiri, membereskan beberapa kertas yang berserakan di meja, kemudian mengambil tas nya dan berlalu ke luar untuk segera pulang.

Armin sedikit bergegas, karena tidak ingin Annie-nya menunggu terlalu lama.

***

Beberapa menit kemudian, Armin tengah sampai di gedung apartemen Annie. Saat mobil sudah ia parkirkan dengan sempurna, ia berlari kecil menyusuri koridor menuju kamar apartemen Annie.

Tak lama, ia sampai di depan pintu. Seulas senyum terpampang di wajah nya.

Tok tok tok

Armin mengetuk pintu sebanyak 3 kali.

Tanpa menunggu lama, pintu terbuka. Menampilkan wanita cantik yang tengah berdiri menyambut nya dengan senyum manis terukir di bibir nya.

Armin tertegun. Lalu ia masuk tanpa disuruh, mengunci pintu nya dan terus memandang Annie.

"Hai sayang" ucap Annie lembut. Seraya kedua tangan nya ia lingkarkan pada tengkuk Armin.

Deg...

Jantung Armin berdebar saat Annie mengucapkan sapaan seperti itu.

Lalu Armin meraih pinggang Annie mendekat, dan kedua tangan nya ia lingkarkan disana.

Armin juga tersenyum.

"Annie" gumam nya pelan.

Lalu netra nya menatap intens tubuh Annie. Menyusuri nya mulai dari ujung kepala hingga ujung kaki tanpa ada yang terlewat.

Netra nya menangkap sosok Annie dengan rambut tergerai indah. Annie menggunakan piyama sepaha berwarna putih dan bercorak bunga mawar.

Menampilkan kaki jenjang Annie dengan sedikit luka di paha yang Armin lihat, bekas insiden beberapa waktu lalu.

Tapi itu sama sekali tidak mengurangi keindahan diri nya.

Tubuh Annie yang bagus dengan dibalut pakaian seperti itu membuat dirinya terlihat menggiurkan.

"Kamu...seksi sekali malam ini" ucap Armin dan mulai menyentuh wajah Annie.

"Mesum sekali pikiran anda pak"

"Tadi pagi kamu sendiri yang bilang, jika aku hanya harus tergoda padamu"

"Aku tidak bilang begitu" Annie menyangkal. Wajah nya mulai memerah.

"Tapi perkataan mu itu, secara tidak langsung mengarah kesana Annie" Armin tak mau kalah. Tangan nya menyingkap beberapa helai rambut yang menutupi pelipis Annie.

History [AruAni]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang