5. Trauma

1.3K 214 34
                                    

Vote dulu!!!









Annie akan merasa tambah bersalah jika tak menerima tawaran bos nya, apalagi kejadian tadi membuat Armin babak belur.

Akhir nya Annie menjawab dengan anggukan.

Selang beberapa menit, Annie melenggang menuju dapur dengan dua cangkir kosong di tangan nya.

Ia hendak mencuci cangkir bekas tersebut, sampai atensinya teralihkan saat melihat Armin berdiri dan berjalan gontai dengan keadaan kaki yang masih belum sembuh total.

"Pak, anda mau kemana?" Annie lekas menghampiri.

"Saya mau ke kamar, mau ngambil baju buat kamu. Kamu pasti ingin mandi kan tapi tidak membawa baju ganti" Armin menjawab.

Annie mematung mendengar ucapan Armin.
Eh, aku harus mandi, disini, dan memakai baju pak bos. Tapi badan ku terasa sangat lengket jika tidak mandi. Batin nya.

"Tapi kaki anda belum sembuh"

"Saya sudah baikan, sudah bisa jalan. Tenang saja"

"Biar saya bantu"

"Tidak usah, kamu terlalu banyak saya repotkan"

Armin menolak bantuan Annie. Bukan apa-apa, pria itu sudah cukup merasa malu dan canggung jika dekat-dekat dengan Annie.

Dia tak ingin harga dirinya hancur hanya karena salah tingkah pada bawahan nya.

Segera Armin mulai meninggalkan Annie dengan langkah yang berangsur membaik. Sementara Annie juga berjalan menuju dapur untuk menyelesaikan pekerjaan yang barusan ia tinggal, yaitu mencuci gelas.

Tak lama, Armin datang di balik pintu dan menghampiri Annie yang tengah mengelap tangan nya sehabis mencuci.

"Ini pakai lah. Piyama ini sudah kekecilan, jadi mungkin muat kalau di kamu"

Annie menerima piyama berwarna biru tua lengkap dengan celana panjang yang diserahkan Armin.

"Segera bersihkan badan mu"

"Apa anda tidak mandi" Annie bertanya karena dari tadi Armin hanya menyuruh nya untuk mandi sedangkan dia sendiri masih belum.

"Memangnya kamu mengharapkan saya mandi bersama mu?"

"Bu-bukan itu makasud saya" Annie sedikit gugup takut Armin salah paham.

"Tentu saja saya akan mandi. Tapi nanti setelah kamu" menjawab sembari beranjak pergi menuju sofa meningglkan Annie yang masih mematung.

~

~

Tak membutuhkan waktu lama untuk mandi, Annie sudah nampak di balik pintu dengan piyama biru tua lengkap yang menempel di tubuh nya. Yang ternyata masih kebesaran di tubuh Annie.

Tak lupa aroma harum khas cowok menguar di tubuh nya, karena Annie menggunakan sabun Armin.

Annie menghampiri Armin yang tengah duduk di sofa.

"Saya sudah selesai, jika mau mandi sekarang silahkan" ujar Annie yang masih berdiri.

Armin yang melihat itu terkagum pada Annie, yang mengenakan piyama pemberian nya. Dan justru piyama kebesaran itu entah mengapa membuat Annie terlihat cantik dan...seksi.

Karena biasanya Armin selalu melihat Annie bepakaian kantor saja.

Arghh..

Armin segera menepis pikiran liar nya.

History [AruAni]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang