42. Di Hotel

1.9K 130 54
                                    

Warning

NSFW ⚠

Buat yg baru buka WP nya pagi atau siang nanti, lebih baik ditunda dulu. Baca nya ntar malem nya lagi aja:)

Happy Reading..

Tak terasa hari sudah mejelang malam, mereka beristirahat di sebuah restoran yang ada di sana.

"Sebentar, aku pesan dulu" ucap Armin lalu melenggang meninggalkan Annie yang tengah duduk kelelahan.

Tak lama, pelayan datang mengantarkan pesanan Armin.

"Silahkan" ucap nya lalu pergi.

"An, kamu makan yang banyak. Soalnya, kita melewatkan makan siang tadi" ujar Armin.

Annie mengangguk.

Kemudian mereka mulai menyantap makanan nya.

"Bagaimana, kamu menyukai tempat ini?" Tanya Armin di sela-sela mengunyah makanan nya.

"Suka. Sangat. Apalagi keindahan yang barusan" jawab Annie.

Armin ingat, sebelum makan mereka berdiri di atas bukit. Menyaksikan sang surya yang terbenam, dengan semburat kemerahan membentang indah di ujung cakrawala.

"Kamu menyukai senja?" Tanya Armin.

Annie mengangguk antusias.

Armin tersenyum.

"Lain kali, aku akan membawa mu melihat senja di tempat yang lebih indah. Dengan suasana yang aku buat seindah mungkin" seru Armin.

Annie membalas nya dengan senyuman.

Waktu menunjukan pukul 20.00, langit sudah gelap. Namun keindahan tempat itu semakin terpancarkan. Lampu kelap-kelip di sekitar nya semakin menumbuhkan kesan romantis bagi Armin dan Annie.

Mereka berjalan-jalan santai menikmati malam disana sebelum benar-benar istirahat dan tidur.

"Ar, aku capek" Annie mengeluh dan berhenti berjalan.

Armin mendekat.

"Uuuhh..kasihan pacarku ini" ucap Armin seraya merapikan rambut Annie yang menghalangi wajah nya.

"Aku sudah pesan hotel. Ayo, kamu bisa istirahat" ajak Armin.

Annie menurut.

"Tapi aku hanya pesan satu, kita sekamar ya!?" Ucap Armin.

Annie mengangguk pasrah, tidak masalah. Toh ia juga sudah terbiasa tidur bersama Armin.

Lalu mereka berjalan menuju hotel yang telah Armin pesan.

Sesampai nya di hotel...

"Kalau mau mandi, duluan saja. Aku mau membereskan baju dulu" ujar Annie.

"Baiklah"

Lalu Armin melenggang ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

Sementara itu, Annie merapih kan baju nya di lemari yang tersedia.

Tak lama Armin keluar dari balik pintu dengan handuk yang membalut tubuh bagian bawah nya.

"Astaga. Aku lupa bawa baju ganti" monolog sang pria seraya menepuk jidat nya.

"Tadi pagi kamu buru-buru sih" ucap Annie seraya menghampiri Armin.

"Ini" Annie menyerahkan kaos dan boxer Armin yang ia bawa dari rumah.

History [AruAni]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang