22. PLEASE WELCOME MY PARAMOUR, HYUNG!

277 11 0
                                    

KIM RAE

Sejak aku mengatakan segalanya tentang Alea dan tentang keislamanku kepada semua hyungku, aku merasa hidupku jadi lebih ringan karena tidak ada beban rahasia yang harus aku sembunyikan.

Dan mereka semua sangat mendukungku.
Tidak jarang hyungku mengingatkanku untuk sholat.

Bahkan Hyujin hyung memberiku hadiah sebuah sajadah, katanya agar aku semakin rajin beribadah.

Jihoo hyung yang tidak memeluk satu agama pun menasihatiku.
"Rae-yaa, keputusan yang kau ambil bukanlah suatu permainan, jadi kau harus benar-benar bertanggung jawab dan berkomitmen kuat dengan apa yang telah kau putuskan.
Kau harus benar-benar menjalankan semua perintah agamamu dan tidak melakukan apa yang di larang oleh agamamu.
Jika kau malas dalam menjalankan ibadah, maka aku akan memarahimu," begitulah yang di katakan oleh Jihoo hyung kepadaku.

Gi hyung juga pernah membentangkan sajadahku ketika dia tahu aku akan sholat.
Saat itu kami sedang asik bermain game, dan kemudian aku berpamitan padanya untuk sholat, karena waktu sholat telah tiba,
"Hyung, aku sholat dulu sebentar," pamitku waktu itu.

"Ah, ya."

Aku pun menuju kamar mandi untuk berwudhu dan ketika aku selesai berwudhu kemudian masuk ke dalam kamar, ku lihat Gi hyung tengah membentangkan sajadahku,
"Apa posisinya sudah benar?" tanyanya padaku sambil tersenyum lebar.

"Ya, itu sudah benar, gumawo, hyung," jawabku padanya.

Minki hyung pun sama, setiap jam dia mengingatkanku untuk sholat, padahal aku sudah menjelaskan kepadanya berkali-kai bahwa aku tidak melakukan sholat setiap jam.

Joon hyung juga, dia akan sagat marah dan tak segan menjewer telinga mamber L-Boys yang berisik saat dia tahu aku sedang melakukan sholat,
"Kunci mulutmu sebentar, Rae sedang beribadah, suara berisikmu bisa mengganggunya beribadah."

Gohan hyung juga pernh beberapakali mengantarkanku ke rumah Imam Lee sebagai wujud dukungannya pada keputusanku.

Aku merasa bahagia dan terharu dengan perlakuan mereka kepadaku.
Mereka benar-benar menyayangiku dengan sangat tulus.

"Rae-yaa, apakah besok pagi kau jadi menjemput Alea di airport?" tanya Joon huyng.

"Ya, hyung."

"Apa aku perlu mengantarmu?" tanya Jihoo hyung.

"Tidak perlu, hyung, aku akan pergi sendiri."

"Apa kau yakin?"

"Ya."

"Baiklah, berhati-hatilah, ada banyak paparazi yang membuntutimu."
"Ya hyung, aku mengerti, aku akan sangat berhati-hati."

Besok Alea akan tiba di Seoul, dan aku berencana memberinya kejutan dengan menjemputnya di airport.

Aku senang sekali, aku tidak sabar menanti datangnya esok hari.
Seolah-olah ada yang meletup-letup di dalam diriku.
Aku benar-benar merindukan dia.
Benar-benar sangat merindukan dia.

Ke esokan paginya aku pergi menjemput Alea di bandara menggunakan mobil staf,
karena ada banyak orang, wartawan dan paparazi yang hafal dengan mobilku, maka aku memutuskan untuk meminjam mobil staf BS.

Setelah aku bertemu Alea di airport, kami membeli bibimbap untuk makan pagi kami.
Setelah itu aku mengantat Alea menuju Sekolah Seni Seoul, sebelum akhirnya aku menuju ke gedung BS.

Tapi sialnya, di sini Alea sangat sibuk dengan tugasnya.
Sudah beberapa hari dia tinggal di sini tapi aku belum juga bisa menemuinya, jadwalnya di sini sangat padat.

Dan aku sangat senang sekali ketika Alea memgatakan bahwa hari sabtu ini jadwalnya kosong hingga hari minggu.
Dan kami pun membuat janji temu pada hari itu.
Aku akan menjemput Alea di hotel tempatnya menginap.
Aku akan mengajaknya mengunjungi gedung BS karena Junim ingin berkenalan dengannya.
Aku juga akan mengenalkan Alea pada semua hyungku.

ASSALAM'MUALAIKUM MY S(e)OUL. WA'ALAIKUMSALAM, SARANGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang