51. CAN I HAVE YOUR DAUGHTER FOR THE REST OF MY LIFE?

230 7 0
                                    

ALEA AL ZAHIRA

Sebenarnya sedang apa panda Busan itu?.
Kenapa ponselnya tidak aktif sedari tadi?.
Aku menghubunginyanya dari pukul 8 malam tadi, sekarang sudah pukul setengah 10 dan ponselnya belum juga aktif.

Aku mencari nomor kontak Minki oppa di ponselku.
Aku akan bertanya padanya, sedang apa Rae oppa di dorm, mengapa ponselnya tidak aktif.

Terdengar nada sambung sebelum sebuah suara menyapa ku.
"Ya Alea".

"Oppa, apa Rae oppa sudah tidur?.
Aku menghubunginya sejak tadi tapi ponselnya tidak aktif.
Bisakah aku berbicara dengannya?".

"Rae??? Ohhh...ya....eeemmm....dia ada urusan mendadak ke luar kota".

"Engh??? Benarkah???.
Urusan apa?
Luar kota mana?.
Mengapa dia tida bilang apapun padaku?.
Tadi sore saat aku pulang dia memgantar ku ke tempat parkir".

"Sepertinya urusan mendadak Alea.
Kami juga kurang jelas urusan apa itu.
Sepertinya sesuatu tentang proyek lagu".

"Tapi mengapa ponselnya tidak aktif?".

"Mungkin batrai ponselnya habis Alea".

"Tapi tidak biasanya dia kehabisan batrai hingga ponselnya tidak aktif".

"Kau tidak perlu cemas, Rae bilang dia hanya pergi 2 hari saja, lusa dia sudah berada di Seoul kembali".

"Begitukah?
Eeemmm...baiklah.
Gumawo oppa".

"Ya, beristirahatlah.
Jangan cemas, Rae pasti akan segera menghubungi mu".

"Ya, selamat malam oppa".

"Selamat malam Alea",
aku memutuskan sambungan telponku.

Rae oppa keluar kota?.
Mengapa sangat tiba-tiba sekali?.
Mengapa dia tidak berpamitan kepadaku?.
Padahal besok adalah hari ulang tahun ku, tapi dia malah pergi ke luar kota.
Ini sangat menyebalkan.

.......................................................

KIM RAE

Aku telah siap untuk pergi ke rumah Alea.
6 buah bingkisan yang telah di kemas dengan sangat cantik yang Regina sebut sebagai Kue hantaran telah tersimpan rapi di bagasi mobil.

"Kau siap Rae-ssi?", tanya Putri.

"Aku gugup. Tapi aku siap", jawab ku.

"Jangan cemas, semua akan berjalan dengan lancar", kata Regina.
Aku, Sungnim, Jo-ssi staf BS, Regina dan Putri pun segera berangkat menuju rumah Alea.

Rumah Alea sangat bagus dan asri, banyak tanaman bunga di halaman depan rumahnya.
Zain hyung menyambutku begitu kami turun dari mobil.
Zain hyung memeluk ku dan menepuk punggung ku.

"Selamat datang di rumah kami Rae".

"Terima kasih hyung".

"Ayo silahkan masuk, ayah dan ibu sudah menunggu mu".

Saat aku masuk, ayah Alea sudah berdiri di ruang tamu.
Jantungku berdebar sangat kencang, aku benar-benar sangat gugup bertemu dengan ayah Alea, padahal beliau tersenyum padaku.

Aku menghampirinya dan mencium tangannya.
"Apa kabar Rae?", tanya ayah Alea sambil memelukku.

"Alhamdulillah, saya baik-baik saja".

"Apa ini Rae, mengapa kau harus repot-repot", kata Ibu Alea yang muncul dari dalam rumah sambil menunjuk ke 6 buah bingkisan yang tertata di meja.
Aku bangkit dan mencium tangan ibu Alea.

"Tidak ibu, itu hanya oleh-oleh kecil".

Setelah kami duduk bersama di ruang tamu, Sungnim mulai berbicara.

ASSALAM'MUALAIKUM MY S(e)OUL. WA'ALAIKUMSALAM, SARANGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang