ALEA AL ZAHIRA
Planetarium di Observatorium Griffith benar-benar sangat memukau.
Aku merasa seperti sedang terbang di antara bintang-bintang.Setelah menyaksikan bintang- bintang di planetarium Observatorium Griffith, kami makan siang bersama sebelum kembali melanjutkan syuting.
"Apa Rae telah membuatmu menangis, Alea?" tanya Minki oppa ketika kami bertemu di meja prasmanan.
"Hah?" tanyaku tidak mengerti.
"Matamu terlihat sembab."
"Benarkah?"
"Apa kau yakin baik-baik saja?" tanya Minki oppa kembali.
"Ya oppa, aku baik-baik saja, jangan khawatirkan aku," jawabku.
"Aku akan selalu ada jika kau butuh teman untuk bercerita."
"Gumawo, oppa," kataku sambil tersenyum.
Sepertinya aku harus cuci muka dan memakai sedikit make up untuk menutupi mata sembabku.
Aku tidak mau ada orang lain lagi yang berpikiran bahwa Rae oppa telah membuatku menangis.Ya, aku tadi memang menangis, tetapi bukan karena Rae oppa, aku memangis karena ... entahlah,
aku tidak bisa memyimpulkan perasaanku.Yang jelas sejak kejadian semalam, setelah Rae oppa menciumku ... perasaanku benar-benar campur aduk.
Aku belum pernah mengalami hal seperti itu.
Itu adalah yang pertama kalinya buatku, jadi aku merasa sangat malu sekali.Sentuhan bibir Rae oppa masih dapat aku rasakan hingga saat ini.
Dan aku selalu gemetar setiap kali mengingatnya.
Di Korea, hal seperti itu mungkin adalah hal yang biasa, tapi tidak buatku.
Entah aku yang terlalu berlebihan dalam menyikapinya hingga aku sampai menangis atau ... entahlah."Kenapa, by?
Melamun dan hanya berdiri di sini? Sudah selesai ambil makanannya?" Aku sedikit terkejut ketika Rae oppa menepuk pundakku."Sudah."
"Sini biar aku yang membawakan piring makananmu", dia mengambil alih piring berisi makanan yang aku bawa.
Rae meletakkan piringku di meja panjang tempat mamber L-Boys tengah menikmati makanannya.
"Alea, apa kau habis menangis?" tanya Joon oppa dan kini semua member L-Boys menatapku.
"Eh?" pertanyaan Joon oppa dan tatapan semua member L-Boys membuatku semakin salah tingkah.
"Ya hyung, aku yang telah membuat Alea menangis," jawab Rae oppa yang duduk di sampingku dengan raut muka menyesal.
Mendengar jawaban Rae oppa sontak mereka semua bersuara.
"YAAAKKK, KIM RAE-SSI," seru Minki oppa.
"Uwwwaaa, kau ini," Hyujin oppa.
"Kau ini, ishhhh," Gohan oppa.
"Mengapa kau membuat adik perempuanku menangis?" Gi oppa.
"Apa yang sudah kau lakukan, Rae?
Apa aku pernah mengajarimu melakukan hal semacam itu?
Membuat seorang perempuan terluka dan menangis, yang benar saja," Joon oppa."Kau sudah sangat keterlaluan, Rae," Jihoo oppa.
"Mianhae, hyung.
aku tidak sengaja melakukannya, aku berjanji pada kalian semua, aku tidak akan membuat Alea menangis lagi.
Aku sudah meminta maaf berkali-kali pada Alea," kata Rae oppa."Tidak, tidak, bukan begitu.
Ini bukan salah Rae oppa, aku hanya terlalu sensitif dan berlebihan menyikapinya.""Kau jangan selalu membela Rae, dia mengakui bahwa dia yang sudah membuatmu menangis, Alea," ujar Joon oppa.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASSALAM'MUALAIKUM MY S(e)OUL. WA'ALAIKUMSALAM, SARANGE
RomanceCerita ini merupakan jilid ke 2 dari Busan, Love After Gi. Di sarankan untuk membaca Busan, Love After Gi terlebih dahulu sebelum membaca cerita ini. Sedang apa pria Busan ku itu? Aku merindukannya. Aku ingin mengaamiin'i rasa untuknya ini. Tapi juj...