Cerita ini merupakan jilid ke 2 dari Busan, Love After Gi.
Di sarankan untuk membaca Busan, Love After Gi terlebih dahulu sebelum membaca cerita ini.
Sedang apa pria Busan ku itu?
Aku merindukannya.
Aku ingin mengaamiin'i rasa untuknya ini.
Tapi juj...
'Gavra Allarais' siapa laki-laki ini? 1 nama itu membuat moodku menjadi sangat buruk.
Dia mengunggah foto Alea di instagram dan twitternya, dengan caption yang membuat hatiku terbakar.
Alea, siapa laki-laki itu? Apa dia kekasihmu? Apa kalian berkencan?
Aku tidak bisa mengabaikan hal ini. Aku telah lama menyadarinya, bahwa aku menyukaimu Alea. Dan aku tidak bisa melepasmu untuk orang lain. Aku cemburu Alea, Aku cemburu.
Aku sudah sangat kesakitan menahan rasa rinduku padamu. Dan sekarang aku semakin kesakitan karena rasa cemburu. Aku kira yang paling menyiksa itu rindu. Ternyata bukan, Yang paling menyiksa itu adalah cemburu. Cemburu menyiksaku melebihi siksaan yang di berikan oleh rindu.
Suguhi aku sepiring penuh rindu dan sesendok cemburu. Maka akan aku habiskan sepiring penuh rindu. Di bandingkan aku harus menelan pahit dan getirnya sesendok cemburu yang berengseknya mengalahkan pahit dan getirnya rindu.
Aku mempunyai kebiasaan baru, yaitu stalking media sosial Alea. Aku suka melihat unggahan foto Alea di semua media sosialnya, termasuk aku suka membaca komentar-komentar di bawahnya.
Dan nama Gavra Allarais memang selalu menuliskan komentar di setiap unggahan Alea. Terkadang Alea membalasnya, tapi tak jarang Alea mengabaikannya.
Sampai pada saat kemarin Alea berangkat ke Jakarta, aku melihat laki-laki itu meretweet foto Alea dengan caption yang menggambarkan bahwa dia menyimpan rasa suka kepada Alea.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sejak saat itu aku benar-benar meradang. Aku tidak tenang. Aku gelisah. Moodku berubah jadi buruk. Aku tidak dapat berkonsentrasi dengan pekerjaanku. Aku kesal. Aku marah.
Setiap hari aku menelfon dan mengirim pesan kepada Alea berkali-kali. Aku tahu di Jakarta Alea sedang bekerja. Aku tahu telpon dan pesan-pesanku pasti sangat mengganggunya. Tapi hanya hal itu yang bisa aku lakukan untuk meredam rasa gelisahku.
Aku buka kembali akun Gavra. Aku lihat semua foto yang pernah dia unggah di instagramnya. Dan aku menemukan beberapa foto Alea disana dengan caption yang jelas-jelas menggambarkan kekagumannya pada Alea.
Aku melempar ponselku ke atas meja dengan kasar sehingga menimbulkan bunyi yang cukup keras.
Gi hyung, Minki hyung dan Gohan hyung yang memang sedang menonton televisi di dekatku terperanjat dan menatapku dengan tatapan terkejut dan heran. Mereka saling pandang dan saling bertanya dalam lirikan.
"Mau kemana?" tanya Gohan hyung ketika melihatku beranjak dari sofa.
"Latihan tinju," jawabku dengan nada suara kesal yang tidak bisa aku sembunyikan.
