KIM RAE
Untukmu pria Busan
Pagi ini, langit kembali merajut benang-benang kelabu.
Meninggalkan wangi tanah dan rerumputan.
Ada seucap do'a yang terlantun
dalam sepenggal cerita yang berubah menjadi rasa.Juga ada kisah hangat yang ku genggam erat,
perihal rasa yang menyeruak di malam yang pekat.Andai jarak bisa kulipat,
Tak hanya surat
detak jantung kita mungkin bisa mendekat.Kita seperti bulan dan bintang,
Jauh dalam segala hal
Kita hanya bisa saling menatap
Tanpa berucap
Tapi kita akan selalu terhubung dalam malam yang gelap.Busan, di bulan Maret
Sudah berkali-kali aku mengulang membaca sajak yang di tulis oleh Alea.
Dan aku menangis setiap kali membacanya.
Mengapa rasanya sangat sakit sekali.
Seakan ada yang tercerabut paksa dari dalam hatiku dan meninggalkan lubang dalam yang menganga.Sebenarnya perasaan apa ini.
Alea baru saja pergi meninggalkan rumah ini.
Tapi aku sudah merasakan rindu yang teramat sangat.
Aku sudah rindu suaranya.
Aku rindu senyumnya.
Aku rindu binar di matanya..................
Semalaman aku hanya mengurung diri di dalam kamar.
Aku bahkan melewatkan makan malamku.Aku menunggu telpon dari Alea.
Dia berjanji akan segera menghubungiku begitu sampai di Indonesia.Aku berkali-kali melihat layar ponselku.
Sampai akhirnya, ponselku berdering dengan foto Alea tertera di layarnya.
Aku melonjak kegirangan
Segera ku geser panel hijau di layar ponselku
Dan seketika dapat ku lihat wajah perempuan berhijab dengan senyuman yang membuat candu itu."Selamat pagi oppa," Alea tersenyum lebar di sana.
"Pagi, bagaimana penerbanganmu?" tanyaku padanya.
"Sangat membosankan.
Cepat sekali kau menjawab telponku? Apa kau menunggu panggilan dariku?""Jangan bermimpi," sahutku menahan senyum.
"Apa kau sudah sangat merindukanku oppa?"
"Omong kosong.
Mungkin kau yang sudah merindukanku.""Ya, aku sudah merindukanmu oppa, banyakkk sekali," katanya sambil tertawa.
"Kau memang harus selalu merindukanku," sahutku.
"Baiklah, aku akan selalu merindukanmu banyak-banyak."
"Gadis pintar."
"Oppa, aku harus pergi sekarang.
Sampaikan salamku pada Mr. Kim, eonni dan Nari.
Katakan kepada mereka bahwa aku sangat mencintai mereka.""Hanya mencintai mereka?
Aku tidak?" tanyaku yang hanya di jawab dengan tawa oleh Alea."Bye, oppa," Alea melambaikan tangannya.
"Baiklah, aku akan sering menghubungimu. Sampaikan juga salamku kepada ayah, ibu dan Zain hyung," kataku pada Alea.
"Siap kapten."
"Alea,"
"Ya."
"Bogo sipeo".
"I miss you too.
Oppa, Sarange," jawab Alea sambil memberiku simbol finger heart dan tersenyum lebar, kemudian memutus hubungan telpon kami.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASSALAM'MUALAIKUM MY S(e)OUL. WA'ALAIKUMSALAM, SARANGE
RomanceCerita ini merupakan jilid ke 2 dari Busan, Love After Gi. Di sarankan untuk membaca Busan, Love After Gi terlebih dahulu sebelum membaca cerita ini. Sedang apa pria Busan ku itu? Aku merindukannya. Aku ingin mengaamiin'i rasa untuknya ini. Tapi juj...