37 - Adik?

460 32 0
                                    

Happy reading

*****

Tatapan keduanya beralih pada Airen. Danial yang sadar dengan keadaan Airen sekarang langsung menghampiri Airen.

"Lo gak papa kan?" tanyanya khawatir.

"Gue gak papa kok, lo gak usah berantem sama dia Al." Airen mencoba menenangkan Danial.

"Gue gak bisa biarin dia gitu aja Ai, dia udah nyakitin lo," sahutnya kesal.

"Gue gak papa Al. Mending kita pulang sekarang," ajak Airen.

"Oke gue anterin lo pulang," ucap Danial yang langsung disetujui oleh Airen.

Danial membantu Airen berdiri dan pergi begitu saja meninggalkan Ray. Hati Ray begitu sakit melihat Airen terluka dan melihat kedekatan Airen dengan Danial.

"Arghhh! Kenapa pukulan gue kena ke Airen sih!" geram Ray.

Di perjalanan menuju parkiran, Danial melihat sudut bibir Airen yang terluka. Ia langsung menghentikan langkahnya.

"Loh kenapa berhenti?" tanya Airen aneh.

"Sudut bibir lu berdarah." Airen langsung memegang sudut bibirnya. Ucapan Danial benar bibirnya terluka akibat pukulan tadi.

"Kita ke UKS biar gue obatin luka lo," ajak Danial.

"Gak perlu Al, kita pulang sekarang. Lukanya biar gue obatin di rumah," tolak Airen.

"Tapi, Ai." Danial sangat khawatir dengan keadaan Airen saat ini.

"Gue mau pulang Al," ucap Airen menahan tangis. Melihat muka Airen yang berubah, akhirnya Danial menyetujui apa yang diinginkan Airen.

Seperti biasa Airen meminta diantarkan sampai depan komplek, tetapi Danial menolak. Ia ingin mengantar Airen sampai rumahnya. Dia khawatir jika orang tua Airen marah melihat putrinya terluka akibat kena pukulan.

"Gue turun di sini aja Al," ucap Airen.

"Engga gue bakal anter lo sampe rumah," sahut Danial. Tanpa menunggu jawaban dari Airen, ia langsung membawa masuk mobilnya ke perkarangan komplek yang ditunjuk Airen.

"Rumah lo yang mana?" tanya Danial. Karena sudah terlanjur memasuki komplek, akhirnya Airen menunjukkan rumahnya.

Danial mengerutkan keningnya ketika Airen menunjukan rumahnya. Rumah itu tidak asing di mata Danial.

"Ini kan rumahnya Aris, udah lama gue gak ke rumah dia. Gue masih inget banget sama rumahnya. Ada hubungan apa Airen dan Aris?" batin Danial.

"Kok lo diem sih, gue masuk ya makasih udah anterin sampe rumah," ucap Airen dan bersiap-siap membukakan pintu mobil.

"Tunggu Ai. Gue mau mampir ke rumah lo dulu boleh?" tanya Danial sambil melirik Airen.

"Emm gimana ya gue gak pernah bawa temen ke rumah gue Al," sahut Airen.

"Gue mohon untuk kali ini aja," pinta Danial memaksa.

Akhirnya Airen mengizinkan Danial untuk masuk ke dalam rumahnya. Saat memasuki gerbang rumah Airen, Danial makin kebingungan. Dia sangat yakin ini rumah Aris temannya.

Airen membukakan pintu rumahnya dan mengucapkan salam.

"Assalamualaikum, Nasha pulang," ucapnya dengan sedikit berteriak.

"Waalaikumsalam, dari mana aja kamu baru pulang?" tanya Aris sambil menghampiri Airen.

Aris dan Danial saling bertatapan.

INSECURE (Segera Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang