15. awan diculik

66.2K 4.8K 643
                                    

HAI SEMUANYA GIMANA KABAR KALIAN?

AKHIRNYA UPDATE LAGI!!

JANGAN LUPA UNTUK VOTE DAN FOLLOW NYA

TERIMAKASIH SEMUANYA YANG SUDAH MEMBACA!

MAAF NYA KALAU ADA TYPO ATAU KURANG JELAS PASTI NANTI DI REVISI

happy reading!

~~~

Sekarang langit sedang berkumpul dengan the vero. Mereka melakukan aktivitas apapun yang menyenangkan seperti bermain catur dan futsal. Karena markas mereka dari sma cukup luas dan ada sedikit lapangan jadi bisa bermain bola.

"KAFKA DATENGG" kafka ronaldo wijaya adalah teman satu geng juga tapi memang dia tidak selalu keliatan muncul karena kafka mengurus perusahaan ayahnya jadi jarang datang ke markas.

Rivan yang sedari tadi duduk tiba-tiba terkejut karena pekikan kafka tadi.

"ASTAGA KAF BERISIK WOY!"

Berjalan menuju anggota geng vero yang sedang mengobrol "sorry baru dateng, sibuk mulu anjir." Ucap kafka

"Cih, palingan sibuk mainin perempuan."

Kafka menggelengkan kepalanya "ih kalau ngomong...suka bener." Meneguk salivanya "bercanda sayang."

"Las, kemaren lu jalan sama kiara ya?" Ujar rivan yang membuat atlas menoleh.

"atlas jalan sama kiara? Info terbaru nih buat anak nusa." Goda kafka

"Berarti es batu udah mencair karena nemu yang pas." Ucap langit yang sedari tadi diam akhirnya berbicara juga.

"Kalau langit beda lagi. Udah ada dua cewe tetap aja belum bisa nemu yang pas." Sindir rivan membuat langit membulatkan mata.

Kafka menepuk bahu langit "Panik nggak? Panik nggak? Panik lah masa enggak."

"Apaan sih lu pada? Gua baik-baik aja."

"gua enggak nanyain kabar lu tapi gua nanyain kabar hati lu udah nemu yang pas belum?" Tanya rivan pada langit.

"Kenapa sih van? Itu mah urusan gua aja." Ketus langit saat menjawab pertanyaan rivan.

"Jangan ngambek gitu atuh boss."

Rivan menoleh pada atlas "jadi kalau lu gimana las?"

"Cuman temen aja." Ucap atlas singkat

"Yaudah besok gua mau jalan sama kiara" imbuh kafka membuat atlas menatap tajam.

"Sharelock rumah lu besok" ancam atlas pada kafka.

"Tuhkan belum apa-apa gua udah mau di samperin anjir." Ucap kafka yang ketakutan atas jawaban atlas.

"Makanya kalau jadi laki-laki harus gentle nyatain perasaan jangan diem aja kayak robot." Pesan rivan pada semua teman-temannya

"Lah nggak ngaca! Lu sendiri aja belum move on." Sindir kafka

"Sama si alena kan ya?" Tambah atlas

Rivan menoleh "dih apaan sih masa lalu itu mah!"

"Tapi kalau boleh mengulang mah gapapa." Sambung rivan membuat kafka menatap tak percaya.

"Ngadi-ngadi lu! Mana mau si alena balikan ama lo." Ketus kafka pada rivan.

Rivan memutar bola matanya malas "dariapada lo kaf mainin cewe mulu, sehat lo?"

AWAN [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang