Haii gimana kabar kalian? Maaf kalau lama update ya.
Aku bilang makasii untuk 200k pembaca, asli aku keringet dingin!!
Kalian tau cerita ini darimana?
Siapp untuk part ini? Coba spam emot ☁️ sebanyak-banyaknya!!
Sudah vote?
Sudah follow?
Jadikan cerita aku sebagai pelajaran buat kalian dan aku sendiri.
Happy reading!!
~~~
waktu kemarin pas bara ngajak ribut ternyata cowo itu malah kabur. Dan sekarang anggota the vero akan menuju ke markas mereka lagi. Saat pasukan vero sudah sampai di depan markasnya memang terlihat sepi.
Beberapa menit kemudian bara keluar dari markas dengan segerombol pasukan cruel. Sontak membuat langit terkejut, jangan-jangan ini jebakan untuk dia.
Prok prok
Suara tepuk tangan itu membuat langit dan teman-temannya menoleh. Ternyata itu berasal dari Bara. Dia berjalan ke arah depan.
"Punya nyali berapa lo buat ke markas gua?" Ucap bara dingin pada langit yang posisinya lumayan jauh darinya.
Semua pasukan the vero melangkah kakinya kedepan agar lebih leluasa untuk menghantam pasukan cruel. Sebagai ketua langit berada di posisi paling depan dan memakai jaket kulit berwarna hitam tampak terlihat lebih kejam dari biasanya.
"yang ada gua mau nanya sama lo, apa enggak capek ngusik hidup temen-temen gua?" Ucap langit saat sudah berdiri sejajar dengan bara.
Bara malah memalingkan wajahnya dengan sinis. "Ngapain gua capek? Lo semua tuh cupu, jadi enggak perlu pake tenaga gua untuk nge hajar lo semua."
"Oke, sekarang kita liat! Siapa yang paling lemah?" Langit mempersiapkan dirinta untuk menghantam bara dengan tangannya tapi bara bisa menahan tangan langit.
"See? Lo tuh emang cupu, ngit dari jaman sma." Ketus bara pada cowo yang ada di depannya.
Bugh
Langit melayangkan pukulannya pada pipi bara dan menyebabkan pipinya membiru. Bara mengusap kasar pipinya dan ikut melayangkan pukulan pada perut langit. Sontak membuat langit tersungkur kebelakang.
Bugh
"SERANG MEREKA SEMUA!" sahut bara pada pasukannya. Semuanya langsung berlari ke arah pasukan vero. Tentu langit sebagai ketua terkejut atas tingkah laku bara yang masih terlihat anak kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
AWAN [SUDAH TERBIT]
Teen Fiction"Gua mau lu jadi pacar gua!" Langit mendekatkan wajah nya pada awan "Aku nggak mau!" Tolak awan Menghela nafasnya "harus mau! Tepat pada hari ini lu resmi jadi pacar langit rajanendra putra." "Enggak ada penolakan," °°° Berawal dari sana, mereka...