29. permainan albara

55.5K 4.6K 1.3K
                                    

Hallo gimana kabar kalian semua? Yang lagi punya hubungan tanpa kepastian itu cuman buang-buang waktu mendingan cari yang baru.

Kalau ada ejaan kata atau penulisannya salah. Aku pasti akan revisi. Mohon maklum semuanya karena ìni pertama kali aku bikin cerita dan akan di lanjutkan 🙏

Mohon bijak dalam pengambilan amanat dari isi cerita ini ya.

Sudah vote?

Sudah follow?

Sebelum kita mulai part ini jangan lupa untuk follow instagram @wattpadlyys karena banyak update-an ceritaku disana.

Happy reading!!

~~~

Semuanya sudah siap tersisa awan yang terakhir di jemput oleh fani. Rencana kemarin ingin ke mall ternyata bukan hanya rencana. Peran utama disini adalah fani yang menyuruh mereka agar tidak telat. Sampai dirumah awan, salah satu sahabatnya yaitu kiara menelpon agar segera turun kebawah. Mereka ingin ke mall karena akhir-akhir ini ujian akan dimulai.

Awan sudah menghampiri mereka dan masuk ke dalam mobil fani. Saat di dalam kiara yang heboh sendiri melihat penampilan sahabatnya.

"Sumpah ini awan? Sejak kapan lo mau pake ginian? Mungkin ini sebabnya dua cowok deketin, awan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sumpah ini awan? Sejak kapan lo mau pake ginian? Mungkin ini sebabnya dua cowok deketin, awan. Karena cantik lo emang beda," puji kiara membuat awan menoleh.

"Lo juga kan beda, ra." Tambah fani

Kiara menoleh pada fani. "Beda apa, fan?"

"Beda kenyakinan," jawab fani sambil melihat wajah kiara yang sudah murka lewat kaca mobil.

"Awas ya lo!" Ketus kiara. "Gua doain jodoh lo itu kafka,"

"Kenapa harus sama monyet jenis bekantan itu sih? Kenapa enggak yang lain?" Balas fani sedikit emosi.

"Kalian tuh baru ketemu udah berantem!" Ujar awan tiba-tiba membuat mereka berdua mengacuhkan bahunya.

"Tapi bener kata kiara, hari ini lo beda banget. Pantes langit terpesona sama awan," puji sheila sambil membalikkan badan kebelakang karena posisinya dia berada di depan.

"Daripada kelamaan ngobrol di mobil mendingan sekarang berangkat, fan!" Ucap awan pada fani

Fani menggangguk. "Kita jalan sekarang,"

Setelah mungkin setengah jam diperjalanan, kota jakarta cukup macet karena hari ini adalah tanggal merah banyak orang yang keluar dari rumah untuk berlibur. Mereka telah turun dari mobil dan langsung memasuki mall yang dituju.

Kiara mengajak mereka untuk ke suatu toko baju. Diikuti oleh fani dari belakang juga masuk ke dalam toko tersebut. Mereka berdua sibuk mencari pakaian yang bagus. Terkecuali awan dan sheila malah menjelajahi toko buku.

AWAN [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang