Hai semuanya gimana kabar kalian?
Coba dong deskripsiin 1 kata tentang awan!
Sudah vote?
Sudah follow?
Alhamdulilah lanjut
Happy reading !!
~~~
"Dasar lo kecebong pasar!"
"Apa lo babi ngepet?"
Awan menghela nafasnya. "KIARA, FANI STOPPP...." pekik awan sambil berlari kearah mereka berdua. Kiara dan fani memang sudah biasa berantem di kantin seperti ini.
Karena kiara sudah terlalu emosi dengan tingkah laku fani, akhirnya dia menarik rambut fani. Alhasil fani pun melakukan itu juga.
"Dih kutil badak...arghh sakit babi!" Rintih kiara saat di tarik rambutnya oleh fani
"Dasar saiton! Lo duluan yang bikin gue emosi gini, ki." Balas fani yang masih menarik rambut kiara.
"Buah semangka buah apel, sorry enggak level." Ujar kiara sambil menahan tangan livia yang menarik rambutnya. Tapi berhasil juga.
"Buah kedondong buah nanas, sorry enggak panas!"
Awan menghampiri mereka dan langsung memegang tangan kiara agar tidak melakukan itu lagi.
Awan melirik mereka berdua "Kalian udah kayak kucing sama tikus! Damai bisa enggak sih?"
"ENGGAK" jawab mereka berdua kompak.
"ADA APA INI? KENAPA KALIAN SEMUA BELUM MASUK KELAS?" Teriak bu irna–guru bk yang selalu keliling mengecek ruangan sekolah.
"Aduh kebelet berak bu! Permisi ya bu..." ujar kiara sambil menarik tangan awan untuk keluar dari kantin yang sudah ramai.
"Bu saya juga sama kebelet nikah– ehh maksudnya mau ke toilet bu!" Ucap fani
Bu irna mengepalkan tangannya saat mereka malah kabur dari hadapannya. "Ehh kalian kutu kupret mau kemana?!?"
~~~
Dua perempuan yang berbalut seragam abu dan putih sedang berjalan melewati koridor kelas dua belas. Kiara memberhentikan langkahnya dan menghadap sahabatnya satu ini. Yaitu awan.
"Gua udah jad-" ucapan kiara terpotong.
"Engga usah bilang, gua udah tau dari ig lo!"
Kiara tersenyum simpul saat awan mengatakan itu. "Hehe gitu deh pas kemaren."
"Gitu deh? Gimana?" Tanya awan bingung atas jawaban kiara. Awan melihat kebahagiaan diwajah sahabatnya ini. Mungkin itu karena kemaren.
"Banyak nanya lo ah! Balik yu ke kelas pelajaran olahgraga mau dimulai."
Kiara buru-buru menarik tangan awan untuk segera berganti baju dan ke lapangan.
"Assalamualaikum semuanya." Ucap pak jeff saat menghampiri kelas dua belas mipa 3 yang sudah duduk rapih di lapangan
"WALAIKUMSALAM CALON IMAN!" Awan membekap mulut kiara saat mengucapkan itu. Kiara sendiri malah tersenyum.
"Huhh dasar kecebong sawah centil banget lo!" Sindir fani pada kiara yang membuat dia menoleh. Fani juga sekelas dengan awan dan kiara. Jadi tidak salah kalau kelas mereka berisik.
Kiara menatap tajam pada fani "kutil badak diem aj–" ucapnya terjeda oleh pa jeff.
"Sudah..ayo kita pemanasan dulu!" Titah pa jeff membuat semua murid berdiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
AWAN [SUDAH TERBIT]
Teen Fiction"Gua mau lu jadi pacar gua!" Langit mendekatkan wajah nya pada awan "Aku nggak mau!" Tolak awan Menghela nafasnya "harus mau! Tepat pada hari ini lu resmi jadi pacar langit rajanendra putra." "Enggak ada penolakan," °°° Berawal dari sana, mereka...