27. melepaskan

68.9K 5.1K 1.4K
                                    

Hallo gimana kabar kalian semua? Siapa yang masih punya hubungan virtual? Kok mau sih pacaran sama ketikan. Tangan aja enggak bisa di pegang. Gimana janji?

Kalau ada ejaan kata atau penulisannya salah. Aku pasti akan revisi. Mohon maklum semuanya karena ìni pertama kali aku bikin cerita dan akan di lanjutkan 🙏

Mohon bijak dalam pengambilan amanat dari isi cerita ini ya.

Sudah vote?

Sudah follow?

Sebelum kita mulai part ini jangan lupa untuk follow instagram @wattpadlyys karena banyak update-an ceritaku disana.

Happy reading!!

~~~

Rumah

seorang kakak dan adik telah sampai dirumah karena sehabis dari rumah sakit. Saat membuka pintu ivan dengan cepat langsung masuk ke kamar tanpa menoleh pada awan. Jujur saja dia sedikit bingung atas tingkah abangnya.

Padahal awan sudah baik mengantarkan ivan ke rumah sakit. Tapi mengapa ivan masih bersikap ketus sama awan? Akhirnya tanpa memikirkan hal itu lagi dia langsung naik ke lantai dua untuk menuju kamarnya. Awan berganti pakaian rumah yang sederhana.

Gadis yang sudah berganti pakaian itu merebahkan tubuhnya di kasur sambil menarik selimut karena memang waktu sudah cukup malam. "Selamat tidur awan. Jangan pernah dengerin kata orang lain. Kamu pasti bisa lewatin ini semua!"

Ivan pov

Setelah sampai dikamar gua langsung buka baju dan mengganti pakaian oblong. Semenjak orang tua gua menghilang entah kemana, menurut gua itu adalah hal yang paling gua benci dari mereka. Apapun sikap yang dia berikan sama gua waktu kecil. Itu membuat gua semakin benci sama mereka.

Flashback on

Kami berkumpul di ruang tengah. Keluarga gua tentunya. Gua dan awan bersampingan. Kita sedang bermain apapun yang awan inginkan gua selalu turuti. Sedangkan orangtua gua ngira kalau gua enggak pernah ngajak main awan.

"Ivan kamu tuh jadi anak harus nurut! Liat adik kamu dia selalu nurut sama mamah ataupun papah." Sahut mamah yang baru datang ke ruang tengah.

"Papah juga kesal sama ivan. Dia sudah dewasa tapi tingkah laku seperti anak kecil. Enggak malu sama awan?" Tambah papah membuat ivan mendengus kesal.

"Kita mau punya anak yang dewasa tidak seperti ivan. Dia anak pertama tapi apa? Enggak ada gunanya!" Ujar mamah

Ivan menatap kedua orangtuanya dengan tajam. "Aku itu sama awan beda! Jadi jangan samakan kita berdua. Semua anak itu enggak harus sama. Inget itu mah, pah. Semenjak hadirnya awan dikeluarga ini bikin semuanya kacau, tau enggak?"

"Dan buat kamu anak kecil yang selalu minta kasihan sama mereka. Silahkan ivan enggak mikirin. Ivan pergi ke kamar dulu!"

Flashback off

Semua kenangan masa lalu yang gua benci benar-benar masih ada di ingatan gua. Pokoknya apapun kebaikan yang awan berikan sama gua membuat gua semakin benci dia.

Author pov

Ponsel ivan bergetar menandakan ada yang mengirim pesan untuknya. Dia segera membuka benda pipih tersebut yang terletak disaku celananya.

08141xxxx

Ivan saya tau ibu kamu ada dimana sekarang. Wanita itu sudah bertemu dengan adik kamu. Yaitu awan.

AWAN [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang