Hallo gimana kabar kalian semua? Yang masih di ghosting tinggalin aja enggak baik buat hati.
Kalau ada ejaan kata atau penulisannya salah. Aku pasti akan revisi. Mohon maklum semuanya karena ìni pertama kali aku bikin cerita dan akan di lanjutkan 🙏
Mohon bijak dalam pengambilan amanat dari isi cerita ini ya.
Sudah vote?
Sudah follow?
Sebelum kita mulai part ini jangan lupa untuk follow instagram @wattpadlyys karena banyak update-an ceritaku disana.
Happy reading!!
~~~
Bella telah membawa awan ke uks sekolah dengan bantuan siswa yang lain. Dia cemas dengan keadaan awan yang pucet dan dingin. Bella mencari seragam bersih untuk temannya satu ini. Awan telah merebahkan tubuhnya di brankar walaupun matanya belum terbuka.
Bella juga sudah memanggil teman-temannya untuk kesini. Fina, sheila, dan kiara sudah sampai di uks dengan perasaan khawatir terjadi apa-apa pada awan. Apalagi kiara yang heboh sendiri.
"Astagaa awan lo kenapa? Apa kurang makan? Gua kan udah bilang makan tuh harus yang bergizi! Susah dibilangin banget," ujar kiara saat sudah di samping brankar awan. Perempuan itu sudah terbangun dari pingsannya.
"Kiara berisik banget sih! yang ada si awan malah tambah sakit gara-gara denger omelan lo!" Ucap sheila yang berada di depan kiara.
"Gimana keadaan lo sekarang?" Tanya bella pada awan.
Awan memposisikan tubuhnya untuk duduk di brankar dengan bantuan teman-temannya. "Makasih ya. Gua udah gapapa kok. Nih udah baik-baik aja!"
"Mata gua enggak katarak kok! Lu pucet gini keliatan, awan." Sahut fani membuat awan tersenyum melihat wajah teman-temannya seperti cemas kepadanya.
"Iyaa bener tuh kata fani. Badan lo juga dingin. Kalau perlu ke rumah sakit aja," tambah kiara sembari memegang tangan awan.
"Awan, nanti dianterin ama supir gua aja ke rumah sakit. Bentar lagi dateng kok," ujar bella menawarkan tumpangan untuk ke rumah sakit.
"Enggak usah ra, fan, shei, bel. Gua beneran gapapa kok! Mendingan sekarang kita pulang," balas awan pada mereka.
Sheila mengangguk setuju saat awan mengajaknya pulang. "Ayo kita pulang! Gue mau whatsaap bang erlang dulu kalau udah mau balik,"
"Kayak dijawab aja whatsaap lo," ujar kiara membuat sheila memutar bola matanya malas.
"Ah elah lo bikin gua enggak pede buat ngirim! Bener-bener lo sahabat enggak ada akhlak," ketus sheila. Bahkan awan yang melihat kejadian adu mulut tadi hanya tersenyum. Menurutnya itu akan menjadi kenang-kenangan masa sma.
"Sumpah dua kutu kupret! Bisa diem enggak sih?" Ucap fani sambil menatap mereka berdua.
"Ra diem lo! Setan juga males denger omelan lo," ujar sheila membuat kiara sinis.
"Abis dighosting hobinya marah mulu. Gua bilangin bang erlang lo suka beneran, shei." Balas kiara
"Ih diem enggak mulut lo?!? Gua sumpel pake tai ayam baru tau rasa lo,"
Kiara menatap sinis pada sheila dari atas sampai bawah. "Lo juga diem sheila anatasia ghostingan erlangga!"
Bella berdeham agar teman-temannya menoleh kepadanya. "Udah jangan pada berantem mendingan sekarang kita pulang aja," ajaknya. Setelah itu mereka merapihkan tasnya dan langsung menuju keluar uks.
KAMU SEDANG MEMBACA
AWAN [SUDAH TERBIT]
Teen Fiction"Gua mau lu jadi pacar gua!" Langit mendekatkan wajah nya pada awan "Aku nggak mau!" Tolak awan Menghela nafasnya "harus mau! Tepat pada hari ini lu resmi jadi pacar langit rajanendra putra." "Enggak ada penolakan," °°° Berawal dari sana, mereka...