3

21.7K 1.6K 68
                                    

Kalau disuruh milih buat bahagiain aku atau nyakitin aku. Pasti kamu bakal milih yang opsi kedua, iyakan? Karena nyakitin aku merupakan kebahagiaan tersendiri buat kamu.

☆Kayla.

●●●●●●

Kayla yang sudah siap dengan seragam sekolahnya pun mengerutkan keningnya ketika melihat siapa sosok yang sudah berdiri di depan pintu rumahnya.

"Leo?"

Laki-laki itu tersenyum sampai lesung pipinya kelihatan.

"Gue mau ngajakin lo berangkat bareng," ajak Leo.

"Kenapa gak bilang dulu?"

"Gue udah bilang tapi lo gak balas chat gue," ujar Leo malas.

Kayla menepuk pelan keningnya. Dia lupa kalau hpnya kehabisan batre. Dan dia sangat malas untuk mengecasnya.

"Batre gue low, semalam gak gue cas." nyengir Kayla.

"Kebiasaan," cibir Leo.

Kayla berdecak. "Jadi berangkat gak nih? Kalau gak biar gue pesen gojek," ucap Kayla.

"Kasihan banget mobil lo Kay," ujar Leo tiba-tiba.

Kayla menatap Leo, "Kasihan kenapa?"

"Kasihan, soalnya gak pernah lo bawa keluar dari bagasi," tutur Leo.

Kayla menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Yaa, gimana? Gue 'kan gak bisa bawa mobil."

Kayla memang memiliki satu mobil berwarna pink. Tapi sayangnya dia tidak pernah memakai kendaraan mahal itu.

"Mending lo jual," usul Leo "Dari pada nganggur. Lumayan kalau lo jual bisa dapat uang. Terus duetnya dibagi dua sama gue," lanjutnya tanpa dosa.

Kayla menatap sinis kearah laki-laki itu. Enak saja dia menyuruh Kayla menjual mobilnya itu. Emang sih Kayla tidak bisa mengendarainya tapi kan, dia masih bisa belajar.

"Lo yang gue jual!" ketus Kayla.

"Waduh Kay, kesambet lo?"

"Udah ah, ayok berangkat! Katanya ngajakin bareng."

"Iya-iya. Ayok, marah-marah mulu heran gue."

Diam-diam Kayla tersenyum sedih. Andai saja Arka yang menjemputnya pasti dia senang. Tapi itu hal yang sangat mustahil untuk terjadi mengingat Arka yang tidak bisa menganggapnya ada.

Kayla merutuki dirinya sendiri. Bisa-bisanya dia jumpa sama Arka di parkiran. Apalagi saat ini dia bersama Leo.

Arka menatap sinis Kayla. Menatapnya dengan sorot tajam. Ada perasaan tidak rela melihat gadis itu dekat sama laki-laki lain.

"Murahan," desis Arka yang terdengar jelas sampai telinga mereka.

Leo hendak melayangkan pukulan kepada Arka "Lo!"

"Udah." Kayla melerai.

"Jangan ribut! Ini sekolah," peringat Kayla.

"Gue gak ngerti sama jalan pikir lo! Bisa-bisanya lo ngatain Kayla kayak gitu," ucap Leo geleng-geleng kepala.

Arka terkekeh sinis. "Gue benar," ucapnya santai. "Kalau dia gak murahan mana mungkin dia berangkat bareng lo."

Leo maju berhadapan dengan Arka. Memandang Arka dengan penuh perhitungan.

"Emang lo bisa nganterin dua cewe sekaligus?" tanya Leo sarkas.

Bugh

"Arka!!" pekik Kayla.

KAYLA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang