19

16.1K 1.2K 127
                                    

Pohon yang kuat pun akan tumbang pada waktunya.
Apalagi soal bertahan,
Akan runtuh pada waktunya juga.

☆Fikri.

●●●●●

Arka mengusap wajahnya dengan gusar. Ia tidak bisa menerima kalau Leo mendekati kedua gadisnya.

Tidak ada yang boleh mendekati Kayla atau Zahra. Mereka cuma milik Arka, Ya. Milik lelaki itu.

Mengingat tentang Zahra, dia sama sekali tidak mendapatkan pesan dari pacarnya itu.

Ting

Bunyi notifkasi itu membuat Arka melirik handphonenya yang terletak di atas tempat tidur.

Matanya menerjap tidak percaya. Bahkan kini jantungnya berdetak lebih cepat.

08××× : Soon i will return to Indonesia. So see you baby♡.

Benerkah pesan yang dia baca itu? Mengapa dia tidak sabar menunggu waktu itu tiba.

Arka : Cepat kembali! Aku kangen.

08××× : Really?

Arka : kamu gak percaya?

08××× : aku selalu percaya kamu.

Arka menyunggingkan senyumnya. Ia sangat merindukan gadis itu.

Arka mau eskrim!

Tante, Arka nakal!

Arka bandel banget sih, tapi aku sayang.

Ih Arka jangan dirusakin dong rambut aku.

Aku nangis ya kalau kamu gangguin aku terus.

Aku pergi dulu ya! Sampai ketemu di lain waktu Arka!!

Arka tersenyum lebar mengingat beberapa moment bersama gadis itu. Rasanya ia ingin cepat-cepat bertemu dan memeluknya dengan erat.

"Cepat kembali," gumam Arka.

Sementara di negara lain, seorang perempuan berambut panjang yang bergelombang dibagian bawahnya tampak tersenyum. Ia memandang selembar fotonya bersama laki-laki yang sampai saat ini masih sangat ia cintai.

"Whatever happens you are still mine."

○○○○○○

"Jadi sekarang lo udah bisa cerita sama gue yang sejujurnya?" tanya Leo.

"Gue udah jujur."

Leo mengenggam tangan Kayla. "Gue kenal lo bukan sehari dua hari Kay."

Kayla menghembuskan nafasnya. Bukannya ia tidak ingin menceritakan yang sebenarnya pada laki-laki itu. Tapi Kayla hanya malas untuk kembali menangis lagi.

Melihat Kayla yang masih diam membuat Leo kembali membuka suaranya. "Gue sengaja di sini lebih lama biar gue bisa tau apa yang lagi lo tutupin dari gue."

Kayla melepaskan genggaman tangan mereka. "Nggak ada yang gue tutupin. Lebih baik lo pulang aja."

"Pliss Kay, kasih tau gue," ucap Leo memohon.

"Maaf, tapi gak semua masalah gue lo harus tau Leo."

"Gue cuma mau jadi sandaran lo Kay. Gue cuma gak mau lo ngerasa sendiri."

"Gue baik-baik aja."

"Mulut lo bilang baik, tapi hati lo nggak 'kan?" tebak Leo.

Kayla kembali terdiam. Harus dengan cara seperti apa memberitahu cowo ini supaya percaya.

KAYLA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang