22

14.4K 1K 70
                                    

Menyayangi mu dalam diam.
Mencintai mu juga dalam diam.
Ah, ntahlah!
Aku suka berdiam diri jika menyangkut kamu.

☆Leo.

●●●●●●

Leo duduk di depan perpustakaan. Harus dengan cara seperti apa lagi ia menyadari Kayla? Apa dia harus mengatakan yang sejujurnya sama perempuan itu?

"Sebegitu besarnya rasa cinta kamu sama Arka, Kay? Sampai kamu gak bisa rasain perasaan aku yang begitu tulus sama kamu,"  lirih Leo.

Leo dapat merasakan bagaimana hancurnya gadis itu saat berulang kali disakitin. Saat gadis itu memeluknya dan meraung dengan hebat. Tapi kenapa setelah diperlakukan seperti itu Kayla juga tidak sadar? Kenapa perempuan itu masih bersikeras untuk mempertahankan apa yang sebenarnya tidak pernah bisa ia miliki? Harus sampai kapan perempuan itu terpuruk seperti ini?

Saat sibuk dengan pikirannya sendiri Leo dapat melihat kedatangan mobil Arka. Tapi dahi pria itu mengerut saat dia tidak  mendapatkan keberadaan Kayla di sana. Bukannya tadi Fikri bilang bahwa perempuan itu berangkat sama Arka? Lalu sekarang dimana dia?

Segala pikiran buruk menancap di kepalanya. Apa cowo itu tega menurunkan Kayla di tengah jalan? Atau bahkan cowo itu memaksa Kayla untuk keluar dari mobilnya?

Dengan rasa amarah juga penasaran yang besar Leo memilih untuk menghampiri laki-laki yang sangat ia benci itu.

"Mana Kayla?" tanya Leo ketika sudah berhadapan dengan Arka.

Arka sangat tidak ingin ribut saat ini. Pikiran dan hatinya sedang tidak baik-baik saja.

"Apa urusannya sama lo!"

"Gue cuma mau ingatin sama lo, Ar. Mungkin Kayla cuma diam aja saat lo sakitin dia. Tapi gue." Leo menunjuk dirinya. "Gue gak akan pernah diam aja."

"Gak usah ikut campur urusan gue!" sentak Arka.

"Gue gak ikut campur, tapi gue cuma mau lindungi Kayla dari cowo brengsek kayak lo! Gue cuma gak mau lihat Kayla terus dimainin sama orang kayak lo! Asal lo tau Ar, lo orang paling brengsek yang pernah gue kenal!"

Tadinya Arka tidak ingin ribut. Tapi mendengar ucapan penuh sarkas itu membuat Arka naik darah. Dia menggepalkan tangannya lalu dengan tanpa perhitungan ia mendaratkan pukulannya di wajah Leo. Keributan itu kian parah setelah Leo membalas pukulan itu. Mereka saling pukul dan tidak ada yang mau mengalah.

"Jangan pernah ikut campur urusan gue!"

Bugh

"Gue gak akan pernah diam lihat lo nyakitin Kayla terus!"

Bugh

Parkiran yang tadinya tampak sepi menjadi rame. Banyak siswa-siswi yang menonton perkelahian itu. Tidak sedikit juga dari mereka yang sudah melerai, tapi pada dasarnya kedua cowo itu sama-sama tidak mau berhenti.

"Woi! Woi!"

Lerai Fikri menerobos masuk ke dalam keramaian itu.

"Lo berdua udah gila!" murka Fikri memandang wajah kedua temannya yang sudah babak belur serta darah yang keluar dari bibir mereka.

"Dia deluan yang mukul gue!" ucap Leo tidak terima.

"Lo-"

"Ar!"  Fikri menarik Arka yang niat menghajar Leo lagi.

"Kalian berdua ikut bapak!" Mereka semua menoleh ke sumber suara. Di sana terlihat pria berumur yang memandang mereka dengan pandangan dingin. Pak Dino selaku guru bk SMA Candramala.

KAYLA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang