45

22.3K 1.1K 276
                                    

Aku yang menemani mu ketika kamu merasa sedih. Aku yang selalu berusaha membuat kamu tersenyum dan tertawa. Tapi kenapa dia yang kamu cintai? Kenapa bukan aku?

☆Leo.

●●●●●

"Jadi lo teman kecilnya Zahra?" tanya Arka meminta penjelasan.

"Iya, sorry ya. Gue gak maksud buat bohongin lo Ar," ujar Fikri.

"Sans, gue gak permasalahin itu," Kata Arka.

"Gue juga udah putus sama dia," lanjut Arka.

Fikri tersenyum tipis. "Gue nggak ngerti harus bereaksi kayak mana Ar. Tapi yang jelas gue senang lo udah gak mempermainkan perasaan Zahra lagi."

"Lo suka sama dia?" terka Arka.

Fikri menghembuskan nafasnya. "Udah lama, tapi dia malah jadi pacar lo."

"Tapi yaudahlah. Gue juga udah lupain itu. Yang jelas sekarang Zahra udah sendiri," ucap Fikri senang.

"Baru kali ini gue dapat teman yang bahagia lihat percintaan temannya kandas," kelakar Arka.

"Kalau model percintaannya kayak lo emang pantas digituin," balas Fikri sinis.

"Teman laknat," umpat Arka.

Fikri tertawa. "Baperan."

"Udahlah. Gue mau ke rumah Kayla dulu," pamit Arka.

Seketika Fikri menghentikan tawanya. Ini dia tidak salah denger kan?

"Lo ngapain ke rumah Kayla? Bukannya hubungan lo udah berakhir ya sama dia?" tanya Fikri memastikan.

"Iya emang udah. Tapi gue mau memperjuangkan hubungan gue lagi Fik," jawab Arka serius.

"Lo kesambet apaan?"

"Gak kesambet apa-apa. Gue udah sadar sekarang."

"Gue gak tau harus senang atau gimana. Yang jelas selagi itu baik, gue bakal selalu dukung keputusan lo," ujar Fikri.

"Thanks Fik, gue gak bakal ngelakuin hal bodoh kayak kemaren lagi," ucap Arka yakin.

"Yaudah sana, keburu malam ntar," suruh Fikri.

Arka melirik gitar berwarna hitam yang tergelatak di atas kasur Fikri.

"Gue boleh minjam gitar lo?" izin Arka.

Firki menautkan kedua alisnya. "Buat apa?"

"Ngamen," jawab Arka asal.

"Yaelah! Gue nanya serius padalan," cibir Fikri.

"Adalah, lo kepo banget," sinis Arka. "Boleh minjam gak nih?"

"Kayak orang susah aja minjam-minjam," ejek Fikri.

"Berisik!" ketus Arka mengambil gitar lalu langsung pergi dari kamar Fikri.

Blam

"Buset!" kaget Fikri mengelus dadanya. "Gak bisa santai apa tuh orang nutup pintu."

○○○○○○

Kayla baru selesai mengerjakan tugas sekolahnya. Sekarang ia berniat untuk tidur. Baru saja ingin memejamkan mata. Seruan dari luar jendela membuat Kayla mengurungkan niatnya.

Siapa orang yang dengan tidak sopan berteriak di luar? Apa bel di rumahnya tidak berfungsi lagi?

Beranjak dari tempat tidur ukuran size dengan sedikit malas.

Kayla melebarkan matanya saat tau siapa yang berdiri di halaman rumahnya tetap di depan jendela kamarnya.

"Arka," ujar Kayla.

KAYLA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang