48

22.2K 1.1K 82
                                    

Kepercayaan itu sangat mahal.
Dan aku selalu mendapatkan rasa percaya itu.
Hingga kesalahan yang kesekian kalinya membuat rasa percaya itu hilang.

☆Arka.

●●●●●●●

Kayla masuk ruang guru. Dalam hidup, ini pertama kalinya Kayla terkena masalah. Para guru dan murid yang lain juga tidak menyangka bahwa Kayla adalah orang yang membuat keributan di siang hari ini.

Kayla yang dikenal sebagai siswa teladan. Kayla yang dikenal dengan kepintaran dan kesopanannya. Tapi siapa sangka sisi baik itu seketika lenyap dalam hitungan menit.

Apa yang sebenarnya membuat gadis tidak berdaya ini lepas kendali? Itulah yang ada di dalam pikiran seluruh orang yang ada di sekolah.

Baik Zahra, Leo dan Fikri sama-sama menunggu di depan ruang guru. Mereka sangat khawatir dan tidak percaya dengan apa yang tengah terjadi.

"Gue yakin pasti ada yang gak beres," ujar Leo buka suara.

Zahra mematung di tempatnya. Apa Kayla bersikap seperti itu karena perkataanya?

"Ra, lo kenapa?" tanya Fikri.

Zahra menahan air matanya yang siap luruh. "Ini bukan salah gue 'kan Fik? Apa Kayla kayak gini karena perkataan gue?"

Leo memutar pandangannya ke Zahra. "Apa maksud lo?"

"Gue cerita ke Kayla kalau waktu itu gue denger Vela bilang kalau dia sangat mencintai Arka. Dan dia bakal ngelakuin apapun buat misahin Arka sama Kayla," ujar Vela memberitahu.

"Gue cuma nyimpulin sendiri kalau sebenarnya Vela udah terobsesi sama Arka," lanjutnya.

"Bukan salah lo, Ra," ucap Leo.

"Gue yakin ada hal lain yang buat Kayla kayak gini," papar Leo.

"Gue gak mau berpikir buruk. Tapi apa kecurigaan lo benar?" tanya Fikri pada Leo.

Seketika Leo tertegun. Apa keributan ini ada sangkut pautnya dengan kepergian Vela yang tiba-tiba?

Zahra hanya terdiam. Jujur, dia tidak mengerti kemana arah pembicaraan mereka .

Pintu terbuka memperlihatkan penampilan Kayla yang sangat kacau.

"Kay, lo gakpapa?" ujar Zahra langsung memeluk erat tubuh Kayla.

"Jangan takut Kay, ada gue di sini. Gue bakal lindungin lo," ujar Zahra membuat tangis Kayla pecah.

Kayla terisak hebat di dalam pelukan itu. Hatinya mati rasa. Ia tidak bisa merasakan apapun selain rasa sakit.

Mereka membiarkan Kayla mengeluarkan segala kesedihannya. Sampai Kayla sendiri yang berhenti menangis dan melerai pelukan itu.

"Sorry, gue jadi buat seragam lo basah," ucap Kayla memandang baju sekolah Zahra yang sedikit basah karena air matanya.

"Cuma hal kecil, jangan dipikiri," balas Zahra.

"Kita ke taman belakang aja. Gak baik bicara di sini," ajak Fikri.

Mereka semua berjalan ke belakang sekolah. Berjalan dengan banyak tanda tanya.

"Lo diapain Kay?" tanya Leo ketika sudah duduk di salah satu bangku yang ada di sana.

Kayla memperlihatkan surat yang ada dalam genggamannya.

"Gue dikeluarin," tutur Kayla.

Mereka bertiga tidak bisa menutupi rasa kagetnya.

"Gimana bisa? Kita 'kan udah kelas tiga!" seru Zahra tidak terima.

"Iya Kay, kok lo bisa dipecat?" tanya Fikri.

KAYLA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang