30

19.4K 1K 55
                                    

Kebahagiaan ku sederhana, cukup dengan terus berada di samping mu.

☆Kayla.

●●●●●●

"Tumben ngajakin jalan?" tanya Kayla pada Arka.

Cowo itu hanya tersenyum tipis menjawabnya.

"Ar!" panggil Kayla.

"Hm."

"Tumben kamu ngajakin aku jalan?" tanya Kayla sekali lagi.

Arka mengacak rambut Kayla. "Hitung-hitung sebagai permintaan maaf aku atas kata-kata Zahra."

Kayla terdiam, jadi ini alasannya. Dia pikir cowo itu mengajaknya jalan karena kemauan hatinya sendiri.

"Mau nonton?" tawar Arka.

Kayla mencoba untuk tidak sakit hati saat ini. Kapan lagi kan iya bisa jalan berduaan sama Arka?

"Boleh. Tapi gak mau yang horor," jawab Kayla.

"Padalan gue mau nonton horor Kay," ujar Arka.

"Aku gak berani Ar kalau horor. Serem," ucap Kayla bergidik ngeri membayangkan betapa seramnya menonton film hantu itu.

Arka tertawa pelan. "Kan ada aku Kay. Ngapain kamu takut," ucap Arka pada Kayla.

"Hm, ta-pi 'kan --"

"Nonton horor aja ya. Lagian udah gak ada film lagi Kay," bujuk Arka.

Kayla yang melihat jadwal film pun menghela nafas. Arka benar, sudah tidak ada film selain horor dan kartun.

"Mau 'kan?"

Kayla mengangguk sebagai jawaban.

"Gitu dong!" seru Arka antusias.

"Aku beli tiket dulu, ya." Arka mengeluarkan dompet kulitnya dan mengambil beberapa lembar uang berwarna merah. "Kamu beli popcorn sana," suruh Arka.

Kayla menerima uang itu dan langsung melangkahkan kakinya menuju tempat penjualan makanan manis + asin itu.

Arka mengerutkan keningnya saat melihat popcorn yang dibawa Kayla.

"Kok cuma satu?" tanya Arka heran.

Kayla tersenyum kecut. "Udah pada habis. Ini aja yang terakhir," jawab Kayla.

"Minumannya?"

Kayla mengangkat satu minuman ke wajah Arka.

"Satu juga?" heran Arka.

"Iya, semuanya udah pada habis."

Arka jadi bingung sendiri. Pasalnya kalau cuma popcorn yang kongsi tidak apa-apa. Ini juga minuman, gimana mungkin mereka bisa satu sedotan?

□□□□□□□□□

"Kenapa sih, lagi dan lagi gue harus ketemu sama lo di sini," ujar Zahra jengah.

"Ya mana gue tau!" ketus Fikri.

Zahra heran terhadap makhluk yang ada dihadapannya ini. Kenapa sering kali berada di taman daerah rumahnya?

"Gue curiga kalau di tempat tinggal lo gak ada tamannya," nyinyir Zahra.

Fikri mendengus sebal!

"Taman di dekat rumah gue jauh lebih cantik dari taman di sini," ucap Fikri.

Zahra memicingkan matanya lalu terkekeh sinis. "Gue gak percaya, kalau emang itu benar kenapa lo sering banget ke taman ini?"

Fikri gelagapan. "Yaa g-gue emang suka aja sama taman di sini."

KAYLA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang