6

19.7K 1.6K 70
                                    

Aku bahagia walau kebahagiaan itu hanya sebentar.

☆Kayla.

●●●●●●

Saat ini Fikri sedang berdiam diri di taman. Ntah apa yang membawa laki-laki berkulit putih itu menuju ke sini. Ada harapan yang ia simpan sendiri. Harapan akan kebersamaanya bersama seseorang.

Fikri duduk di salah satu ayunan yang ada di taman ini. Dari sini dia bisa melihat satu orang anak kecil dan satu orang anak laki-laki sedang bercanda gurau. Ntah apa yang anak laki-laki itu katakan hingga membuat anak perempuan berkucir kuda itu tersipu malu.

Sekilas ingatannya tentang dua bocah yang sedang tertawa bersama kembali berputar di memorinya. Kenangan masa kecilnyalah yang sebenarnya mengantar dia ke tempat ini.

"Andai lo masih ingat gue, pasti sekarang lo bakal jadi milik gue dan gak akan ada yang tersakitin," monolognya.

Lamunan Fikri buyar saat sepasang matanya melihat seorang perempuan sedang membeli permen kapas di taman ini.

Fikri tidak mungkin salah lihat, dia mengenal dengan baik siapa perempuan itu.

"Makasih ya Pak," ucapnya setelah mengambil permen kapas dari tangan bapak-bapak yang menjadi penjual dari makanan manis itu.

"Sama-sama atuh neng. Saya seneng banget lihat eneng selalu beli dagangan saya." Perempuan itu tersenyum. Senyum yang tanpa di sadari telah menghangatkan laki-laki yang duduk diam di sebuah ayunan.

"Kalau gitu saya permisi pulang dulu ya pak, semoga permen kapasnya cepat habis." Gadis itu lalu beranjak pergi.

Fikri masih setia dengan duduknya. Diam-diam sudut bibirnya tertarik membentuk senyuman.

"Gue benar-benar gak nyangka kalau lo masih suka beli permen kapas. Bahkan di saat lo udah dewasa permen kapas tetap menjadi makanan kesukaan lo," ucap Fikri.

'''''''''

Kayla menatap tidak percaya laki-laki yang sekarang berdiri di depan gerbang rumahnya. Kenapa laki-laki itu ke sini di saat perlakuannya tadi siang.

Arka merasa tubuhnya tidak bisa diajak kerja sama sekarang. Ia merasa gugup saat kedua mata Kayla menatap kearahnya.

"Ngapain?" tanya Kayla setelah membuka pagar rumahnya.

Gue mau minta maaf Kay, batin Arka.

"Gue ada pr," jujur Arka.

"Masuk!" suruh Kayla.

Arka menuntun motornya masuk ke dalam rumah Kayla. Rumah besar ini tampak sepi. Sebenarnya ada sedikit rasa khawatir mengingat Kayla tinggal sendirian di sini. Pembantunya pulang hari sementara satpamnya sedang pulang kampung untuk beberapa hari ke depan.

"Mau aku buatin minum?" tanya Kayla. Biar bagaimana pun Kayla akan tetap memperlakukan Arka dengan baik. Ia tidak peduli dengan rasa sakit yang diberikan laki-laki itu.

"Gak usah. Gue ke sini cuma mau minta lo ngerjain pr gue aja," ucap Arka tanpa rasa bersalah. Seharusnya Arka menggunakan kata tolong tapi laki-laki itu justru terkesan memerintah.

Kayla sendiri sudah tidak heran melihat itu. Arka kerap sekali datang untuk memintanya mengerjai tugas rumahnya. Hanya itu alasan yang membuat laki-laki itu mau datang ke rumahnya tanpa perintah dari orangtuanya.

"Pr apa?" tanya Kayla setelah duduk di samping Arka.

"Mtk," jawab Arka terkesan cuek.

Kayla mulai mengambil tugas Arka dan mengerjainnya. Sejujurnya Kayla lelah karena dia baru saja selesai mengerjakan tugasnya sendiri. Tapi menolak permintaan Arka sama saja dengan membuat cowo itu mendapat hukuman.

KAYLA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang