32

14K 1K 61
                                    

Sekuat apa pun aku berjuang, yang bukan milik ku akan tetap pergi.
Tapi sejauh apa pun aku melepaskan, yang menjadi milik ku akan tetap untuk ku.

☆Kayla.

●●●●●●

"Welcome back to Indonesia."

Seorang gadis cantik tengah tersenyum senang di bandara. Hari ini, hari kepulangannya setelah satu tahun meninggalkan negara tempat ia dilahirkan.

"Vela."

Vela Anarisa. Gadis itu menoleh saat mengenali suara yang memanggilnya itu. Ia berlari menghamburkan pelukan ke tubuh sang lelaki. Memeluk tubuh itu dengan sangat erat seakan melepaskan segala kerinduan yang telah ia tahan selama ini.

"Aku kangen banget sama kamu," ujar Vela masih memeluk erat Arka.

Arka mengelus rambut panjang Vela. "Aku juga kangen sama kamu Vel. Udah lama banget 'kan gak ketemu?"

"Ehkm."

Arka dan Vela sontak melerai pelukan itu setelah mendengar dehaman dari seseorang.

"Gue kayak gak dianggap!" cetus Fikri.

Vela tertawa lalu memeluk temen cowonya yang bertubuh sangat putih.

"Makin putih aja Fik, jadi insecure nih gue," kelakar Vela.

"Merendah untuk meroket," cibir Fikri.

Vela tertawa, lalu ia mengerutkan keningnya bingung. Pasalnya ada satu orang lagi yang kurang.

"Leo mana?" tanya Vela pada Arka dan Fikri.

"Dia gak bisa ikut," jawab Fikri.

"Kenapa?"

"Sibuk," jawab Arka dingin.

Vela yang mendengar nada mecengkam itu pun jadi semakin bingung. Apa ada hal yang ia lewati?

Fikri menyeret satu koper besar berwarna ungu. "Gue bawain barang-barang lo ke mobil, ya."

"Ayok." Arka mengandeng tangan Vela.

Sepertinya ada hal yang gue gak tau. batin Vela.

°°°°°°°°°

"Lo kenapa kayak gelisah gitu, sih?" tanya Kayla sedikit heran melihat gelagat Leo.

Leo memandang Kayla. Bagaimana perasaan perempuan ini kalau tau ada seseorang selain Zahra yang berusaha mendapatkan hati Arka.

Kayla menepuk pelan pundak Leo. "Ada apa?"

Leo tersentak lalu tersenyum kecil.

"Nggakpapa Kay," jawab Leo.

"Bener nggakpapa?" tanya Kayla memastikan.

Leo mengangguk lalu mengusap kepala Kayla.

"Iya, nggakpapa."

"Awas kalau lo bohong," ancam Kayla.

Leo tersenyum tipis. "Jadi gimana hubungan lo sama Arka?"

Kayla mengerucutkan bibirnya. "Gak ngerti."

"Gue 'kan udah pernah bilang sama lo. Kalau gak ada salahnya buat nyerah."

"Sebenarnya gue juga udah mikir ke situ."

Leo menautkan kedua alisnya. Matanya memicing meminta penjelasan.

"Gue udah mikir buat ngelepasin Arka. Tapi gue gak tau caranya. Gue gak mau buat Bunda Lita kecewa."

KAYLA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang