16

17.2K 1.3K 99
                                    

Kamu milik ku, tapi itu hanya pendapat ku saja. Karena pada kenyataanya kamu bukan milik ku.
Dan ikatan ini tidak ada artinya jika hanya aku yang  berjuang.

☆Kayla

●●●●●●

"Kamu udah lama banget gak main ke sini. Bunda jadi rindu," ucap Lita.

Hari ini Kayla berada di rumah Arka. Dia sudah berjanji untuk ikut makan malam di sini. Dia tidak tau ada apa. Tapi yang jelas sepertinya Bundanya ini ingin membicarakan hal yang cukup penting.

"Kamu kenapa naik taxi? 'Kan bisa minta Arka buat jemput," ujar Lita lagi.

Kayla hanya tersenyum tipis. Dia tidak mungkin meminta laki-laki itu untuk menjemputnya. Arka belum berada di rumah sekarang. Cowo itu sedang jalan sama Zahra dan tidak tau kemana.

"Kay."

"Iya Bunda?"

"Kamu kenapa diam aja?"

"Nggakpapa kok Bun, cuma senang aja karena bisa ketemu Bunda lagi," ucapnya berbohong. Dia emang senang bisa bertemu dengan Bundanya Arka. Tapi alasan dia diam tadi tentu bukan karena itu.

"Kamu sih, udah jarang main ke rumah Bunda."

Kayla hanya meringis. "Iya, maaf ya Bun. Akhir-akhir ini Kayla sibuk. Apalagi 'kan udah mau ujian," jawabnya sopan.

Lita tersenyum senang. "Berarti sebentar lagi kalian bakal tunangan ya? Gak terasa banget."

Tunangan? Apa benar hal itu akan terjadi?

Kayla tidak memberi respon apapun. Dirinya hanya diam. Tidak tau harus menjawab apa.

Dering ponselnya membuat Kayla tersadar dari lamunannya. Ia mengambil ponselnya di dalam tas kecil berwarna ungu.

Ada beberapa pesan dari Zahra. Dia sempat mengerutkan keningnya, kenapa Zahra banyak mengirimnya pesan. Ada apa?

Zahra : p

Zahra : KAY!!!!!!

Zahra : GILA KAY GILA!

Zahra : gue senang banget kay.

Zahra : kay!! Lo kemana sih! Gue mau cerita

Zahra : yaudah deh gue cerita aja tapi lo harus janji buat langsung balas kalau baca ya!

Zahra : gue dikasih cincin sama Arka. Gue gak tau maksud dia apa. Tapi pas dia ngasih gue cincin dia cuma bilang itu sebagai tanda keseriusan dia sama gue.

Zahra : gue senang banget kay!!

Kayla menatap nanar ponselnya. Kenapa rasanya sangat sakit ketika membaca semua pesan itu? Kenapa perasaannya menjadi sangat tidak karuan sekarang. Moodnya turusn drastis.

Lita yang menangkap jelas perubahan raut wajah Kayla pun jadi bertanya-tanya.

"Kamu gakpapa Kay?"

Kayla tersentak sampai hampir menjatuhkan ponselnya.

Dia berusaha tersenyum. "Gakpapa Bun, Kayla cuma senang aja habis baca cerita dari teman."

"Senang? Tapi kenapa yang Bunda lihat kamu itu sedih?"

▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪

"Kamu itu gimana sih nak? Bisa-bisanya kamu pulang selarut ini!" Lita sungguh marah sekarang. Kenapa anak laki-lakinya bisa bersikap seperti ini? Janjinya yang akan makan malam bersama Kayla pun ia ingkari. Arka baru pulang pukul 1 dini hari.

"Maaf Bun, Arka tadi ke rumah Fikri," jawab Arka. Dia tidak berbohong, setelah mengantar Zahra pulang. Arka memang main ke rumah temannya itu. Dia ingin menyelasaikan sedikit kesalah pahamannya. Dia tidak mau kehilangan teman lagi, cukup satu.

KAYLA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang