38

19.1K 1.2K 59
                                    

Pada akhirnya aku memilih untuk menyerah dengan perjuangan yang sudah aku lakukan. Aku memilih mundur dengan perasaan yang masih tertuju untukmu.

☆Kayla.

●●●●●●

"Baik Bun, karena Kayla udah ngomong yang sebenarnya maka Arka juga akan jujur sama Bunda."

"Ngomong," ucap Lita dingin.

"Bunda benar," ujar Arka.

"Benar apa?" tanya Lita

"Bunda benar kalau selama ini Arka nggak cinta sama Kayla," jawab Arka.

Kayla sudah tau hal itu, tapi mendengar kata-kata itu kembali membuat hatinya sakit.

"Selama ini Arka bertahan hanya karena menghargai Bunda. Arka bukan cowo yang pantas buat Kayla. Arka selalu buat Kayla sakit hati. Arka selalu ngecewain dia. Bahkan hampir tiap hari Arka bikin Kayla nangis," ungkap Arka.

"Arka pernah nampar Kayla," akunya.

Lita terkejut. Bagaimana tidak terkejut mendengar pengakuan anaknya yang berani main fisik sama perempuan.

"Dan ini Zahra, sahabat Kayla sekaligus pacar Arka,"

Lita beranjak dari duduknya. Memutari meja dan berdiri tepat dihadapan Arka yang masih duduk.

"Bangun," suruh Lita.

Plak

Tamparan menyambut Arka saat laki-laki itu berdiri. Ini pertama kalinya dalam hidup Lita menampar anaknya. Dan ini pertama kalinya juga dalam hidup Arka ditampar oleh orang. Rasanya sakit, sangat sakit. Terlebih yang memberi tamparan itu adalah Bundanya sendiri. Bundanya yang penyayang, lemah lembut dan selalu bersikap baik.

"Bunda gak pernah ngajarin kamu untuk bersikap kurang ajar sama perempuan Arka!"

"Kenapa kamu berani memperlakukan Kayla seperti itu?"

"Maaf Bun, Arka-"

"Nggak ada gunanya minta maaf!" potong Lita.

"Sekarang Bunda serahin semua keputusan ini sama Kayla."

Kayla yang merasa perlu tegas sama hubungannya pun ikut berdiri.

"Maaf Ar, tapi aku rasa perjodohan kita cukup sampai di sini. Aku udah nggak bisa mempertahakan seseorang yang selalu ingin terlepas," parau Kayla.

Arka tertohok. Dia tidak mau perjodohan ini berakhir. Dia tidak mau kehilangan Kayla.

"Tapi Kay-"

"Maaf, aku benar-benar minta maaf," sesal Kayla.

Kayla berusaha untuk tersenyum. "Selama ini aku bertahan dengan segala rasa sakit yang kamu kasih cuma karena Bunda. Tapi Bunda udah tau, jadi aku gak punya alasan apapun untuk terus mempertahankan kamu."

"Maafin Kayla, Bun. Maaf kalau keputusan Kayla buat Bunda kecewa. Maaf udah ngehancurin harapan Bunda. Kayla sebenarnya masih ingin berjuang Bun, tapi Kayla sadar. Semuanya tetap akan sia-sia karena di sini hanya Kayla sendirian yang memperjuangkan perjodohan ini," ujar Kayla memandang Lita.

Lita sebenarnya sangat kecewa dan sedih karena harus kehilangan Kayla sebagai calon menantunya. Tapi terus mempertahankan gadis itu di sini sama saja dengan menyiksanya lebih dalam lagi.

"Bunda antarin kamu pulang, ya. Sekalian Bunda nginap di rumah kamu," ucap Lita.

Kayla mengangguk, ia pikir setelah ini Lita tidak mau lagi berurusan dengannya.

KAYLA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang