ekstra part Arka & Aulia

13.6K 665 20
                                    

Dulu ada banyak luka yang tertancap di hati ini. Luka yang begitu membekas dan mendalam. Luka yang sangat sakit sampai tidak dapat diutarakan melalui kata-kata.

Dulu aku sempat kecewa sama takdir, tapi sekarang aku baru mengerti kenapa takdir seperti itu harus terjadi di masa lalu. Iya, sekarang aku sudah mengerti.

Sebuah kehilangan, kekacauan, keterpurukan, kerapuhan, bahkan kesedihan yang sempat aku rasakan di masa lalu ternyata mengantarkan aku pada sebuah kebahagiaan yang tidak pernah aku bayangkan.

Kebahagiaan akan pasangan yang mampu membuat hari-hari ku jauh lebih berwarna lagi. Pasangan yang ditakdirkan untuk melengkapi hidup ku.

Sekarang aku telah mengerti kenapa dulu harus banyak menelan rasa kecewa saat kehilangan gadis yang aku suka. Itu karena Tuhan sudah menyiapkan pengganti yang lebih baik untukku.

Aku hanya perlu bersabar sembari memperbaiki diri sampai dipertemukan dengannya di waktu yang tepat.

Ingat, bukan siapa yang datang padamu dengan cepat. Tapi siapa yang datang padamu dengan keseriusan.

Langgengnya hubunganmu bersama dia bukan berarti bahwa dia akan menjadi jodohmu.

Semoga yang baca ini kelak akan dipertemukan dengan jodoh yang baik.


○○○○○○○


Hari demi hari sudah ia lewati bersama sang istri yang baik hati. Sudah hampir setahun usia pernikahan mereka. Bahkan kini mereka sedang menanti kehadiran sang buah hati di tengah-tengah mereka.

Pagi ini tampak terasa lebih berwarna lagi setelah memiliki pendamping hidup. Hari-hari Arka kini sudah tidak gelap lagi. Walau ia sempat sedih di acara pernikahannya karena Bundanya tidak ada. Iya, Bunda Lita ada urusan di luar kota yang tidak bisa ditinggal.

"Aulia ambilkan nasi gorengnya yaa," ujar seorang perempuan dengan perut yang kian membuncit dan membesar.

Iya, Aulia kini telah hamil 9 bulan. Itu artinya sebentar lagi Arka akan menjadi seorang Ayah.

"Gak usah, Kakak mau langsung kerja aja," jawab Arka. Walau sudah menikah Aulia masih memanggil Arka dengan sebutan kakak atau sayang. Mereka sudah sepakat akan mengganti panggilan itu ketika sudah dikaruniain seorang anak.

"Kalau gitu biar Aulia siapin sepatu Kakak," ujar Aulia mengambil sepatu berwarna hitam yang selalu dipakai Arka bekerja.

Arka selalu merasa senang dan bersyukur dapat menikah dengan perempuan yang begitu memperlakukannya dengan sangat baik. Bahkan Aulia sangat hormat dan sopan padanya.

"Kakak kerja dulu ya, kalau perut kamu sakit langsung hubungi kakak. Jangan terlalu capek ya? Kakak gak mau sampai kamu dan calon anak kita kenapa-napa," pesan Arka mengusap perut Aulia.

Aulia tersenyum lebar sampai lesung pipinya keliatan. Ia selalu bahagia setiap Arka mengelus atau mengajak cabang bayinya berbicara.

Semenjak hamil, Aulia sudah tidak aktif lagi menjadi seorang dokter. Jangan tanyakan kenapa. Karena ini semua perintah Arka.

KAYLA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang