4

20.8K 1.6K 93
                                    

Aku masih ingin bertahan, tapi sifatmu menyuruhku untuk berhenti.

☆Kayla.

●●●●●●

Ruangan yang serbah putih ini dipenuhi dengan asap-asap rokok. Siapa lagi pelakunya kalau bukan Arka Alfiansyah.

"Gue rasa otak lo emang benar-benar udah gak berfungsi ya!" ketus Fikri. Dia tidak habis pikir dengan kelakuan Arka yang merokok di tempat seperti ini.

Arka tidak peduli. Bahkan omongan Fikri dianggap angin lalu.

"Ini uks tempat untuk orang sakit bukan tempat untuk orang gila kayak lo!"

"Lo berisik banget ya, Mending keluar!" usir Arka.

Fikri menatap Akra dengan jengkel.

"Lo kalau dikasih tau yang baik gak pernah mau dengar. Heran gue," keluh Fikri.

Arka mendengus kesal. Semakin ia dengar omongan Fikri semakin jiwa bar-barnya bergejolak. Kalau tidak ingat Fikri ini temannya sudah dipastikan bogeman mentah sudah mendarat diwajah tampan Fikri.

"Gue kira lo beneran sakit makanya ke uks ternyata..." Fikri geleng-geleng kepala. Tidak mengerti dengan jalan pikir Arka.

"Gue emang sakit!" ucap Arka

"Mental lo yang sakit!" balas Fikri kesal.

"Udahlah! Ngomong sama lo gak ada gunanya. Bagus gue balik ke kelas dari pada keturalan bodoh kayak lo!" ucap Fikri melenggang meninggalkan Arka seorang diri.

Arka mencibir. dia juga tidak perlu ditemani. Lagian dia kesini karena ingin menghilangkan sedikit rasa kesal yang ntah kenapa bisa timbul. Ingin ke rooftop tapi cuaca terlalu panas hingga dia memilih uks yang adem.

"Brengsek!" umpat Arka.

"Bisa-bisanya gue kesel cuma karena lihat dia sama cowo lain, arghh!"

Ingatan Arka kembali berputar saat melihat Kayla bersama Leo. Senyuman Kayla yang dipancarkan begitu tulus untuk Leo membuat hati Arka sakit.

Arka menggepalkan kedua tangannya. Rahangnya mengeras. Matanya menyorot tajam.

"Bakal gue balas lo, Kay!"

Saat Arka ingin membuka pintu uks dia dikejutkan dengan kehadiran Kayla. Gadis yang dari tadi memenuhi isi kepalanya kini ada dihadapannya.

Kayla juga tidak kalah kaget saat melihat Arka. Kenapa laki-laki ini ada di tempat seperti ini.

"Kamu sakit?" tanya Kayla khawatir.

Arka mengedarkan pandangannya. Saat ini masih jam pelajaran itu tandanya masih sangat sepi.

Arka menarik Kayla masuk ke dalam uks. Niatnya yang ingin keluar dia urungkan.

"Ka-kamu ngapain Ar?" ucap Kayla takut melihat Arka maju kearahnya. Semakin Arka mendekat semakin itu juga Kayla menjauh.

Kayla terus mundur sampai terduduk di salah satu bankar yang ada diruangan ini.

Arka tersenyum, senyum yang membuat Kayla bergidik ngeri.

Arka mengelus pipi Kayla. "Lo pikir lo secantik apa Kay?" tanya Arka dengan nada rendah.

"Maksud kamu apa Ar?"

"Lo masih gak ngerti juga?"

"Kamu kenapa Ar?"

"GUE KAYAK GINI ITU KARENA LO!" bentak Arka.

Suara bentakan itu reflek membuat Kayla menutup matanya. Jantungnya berdetak lebih cepat pertanda ia takut diperlakukan seperti itu.

"Lo seharusnya sadar Kay! Lo itu punya gue! Dan gak seharusnya lo deket sama laki-laki lain!"

KAYLA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang