23

14.1K 1K 22
                                    

Seperti pohon kaktus yang berduri jika kamu memeluknya dengan erat maka semakin erat juga kamu tertancap duri-durinya.
Sama halnya seperti jatuh cinta sepihak.
Semakin kamu mendekap orang yang tidak mencintai mu.
Maka semakin besar juga kecewa yang akan kamu terima.

☆Kayla.

●●●●●●●●

"Kenapa lo ribut sama Arka?" tanya Kayla mengobati luka-luka di wajah Leo.

Saat ini mereka sedang berada di uks. Kayla ingin membalas kebaikan Leo karena waktu itu ia mau mengompres pipi Kayla yang terkena tamparan dari Arka. Sementara Arka? Kayla yakin kalau dia sudah diobatin dengan Zahra.

"Salah paham dikit aja tadi," jawab Leo.

"Aduh Kay! Pelan-pelan dong," ucap Leo merasa nyerih di bagian lukanya saat Kayla memberikan alkohol.

"Kalau tau sakit ngapain berantem!" kesal Kayla.

"Dia deluan yang mukul gue," ujar Leo tidak mau disalahkan. Tapi emang yang dikatakan Leo benar. Kalau Arka tidak main fisik pasti mereka tidak akan ribut seperti ini.

"Terus ngapain dibalas?"

"Jadi lo mau gue diam aja dihajar sama dia? Ya kali Kay! Gue bukan lo yang cuma bisa diam saat disakitin," sinis Leo. Lalu detik berikutnya ia merasa bersalah karena berkata seperti itu.

Leo memandang wajah Kayla yang murung. "Maaf Kay, gue gak maksud."

"Gakpapa."

"Maaf."

Kayla mengangguk. "Apa kalian berantem karena gue?" tanya Kayla memastikan.

"Ya nggaklah! Pede amat lo!" elak Leo.

"Bener bukan karena gue 'kan?" tanya Kayla lagi.

"Bukan kok."

Kayla menghela nafasnya. "Gue cuma gak mau aja jadi alasan kelen ribut."

Leo memandang wajah cantik Kayla. Ada raut kesedihan yang dapat Leo lihat. Apa Kayla merasa khawatir karena saat ini dia belum melihat Arka? Leo tau, sesakit apapun perasaan Kayla tetap saja gadis itu tidak bisa pergi dari Arka.

Kayla membereskan tempat obat-obatan. "Udah siap, kalau gitu gue balik ke kelas, ya."

"Tunggu Kay!"

"Kenapa?"

"Gue denger tadi pagi lo berangkat sama dia. Tapi kenapa pas gue lihat lo gak ada di mobilnya?"

Kayka tersenyum kecil. "Gue berangkat naik taxi."

Leo mengumpat dalam hati. Ternyata benar dugaanya tadi. Seharusnya ia lebih kuat memukul wajah laki-laki tidak bertanggung jawab itu.

"Sebenarnya awalnya gue berangkat sama Arka. Tapi di tengah jalan gue minta naik taxi," lanjut Kayla.

"Kenapa? Lo ngomong ini bukan semata-mata buat nutupin kejahatan dia 'kan?"

Kayla menggeleng. "Gue naik taxi karena keinginan gue sendiri. Lagian gue gak mau kalau nanti kedatangan gue sama Arka malah jadi berita di sekolah."

"Itu alibi lo aja 'kan? Sebenarnya lo cuma gak mau kalau mereka semua bakal tau hubungan lo sama Arka. Apalagi Zahra, lo lagi berusaha buat nutupin kebenaran itu 'kan?" tebak Leo yang seratus persen benar.

"Gue cuma-"

"Mau sampai kapan Kay?" tanya Leo memotong pembicaraan Kayla.

"Mau sampe kapan lo kayak gini?"

KAYLA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang