Acara pernikahan telah usai dan berjalan dengan lancar sesuai rencana. Waktunya istirahat dan bersih-bersih. Syukurlah karna mengadakan acara di hotel, Clara dan Dava mendapatkan fasilitas kamar untuk pengantin dalam waktu satu malam. Karna kamar tersebut merupakan bagian dari paket pernikahan yang mereka pilih.
Setelah membersihkan diri, Clara keluar dari kamar mandi dengan bathrobe dan juga handuk yang melilit dikepalanya karna ia keramas. Betapa terkejutnya wanita itu saat melihat Dava yang sedang duduk ditepian kasur sambil bermain ponsel.
"Heh!" Clara menatap Dava kesal sambil merapatkan bathrobe yang dikenakannya. "Kamu kenapa disini?"
Dava mendongak. "Lah trus aku dimana, Ra?" Pria itu memasang ekspresi bingung. "Masa aku tidur diluar, sih?" Dava tertawa, Clara pasti lupa jika mereka sudah resmi menyandang status menjadi suami-istri saat ini. "Kamu lupa ya, kita kan udah suami-istri?"
Clara memasang ekspresi malunya. "Oh iya ya, maaf aku lupa." Wanita itu menyengir.
Dava berdiri dengan tawa yang tersisa. "Yaudah sekarang aku mau mandi juga deh ya. Mau bersih-bersih dulu biar bisa langsung tidur." Pria itu mulai berjalan menuju kamar mandi.
Clara membulatkan matanya begitu mendengar kata Dava yang "bisa langsung tidur". Pikirannya sudah kemana-mana. Wanita itu menelan saliva dengan susah payah. "Apa nanti Dava mau-" Ia menggigit ujung kukunya karna panik. "Ih, gimana nih? Takut.." Clara menggeleng cepat. "Ah yaudahlah ganti baju dulu aja deh." Clara langsung bergegas mengganti bajunya dan naik keatas kasur sambil memainkan ponselnya.
Dava keluar dari kamar mandi dengan balutan handuk yang melingkar dipinggangnya. Pria itu juga sambil mengibaskan rambut yang basah dengan tangannya.
"Aaaaaa!" teriak Clara sambil menutup mata dengan kedua tangannya. Ponselnya dilempar begitu saja.
"Hah kenapa, Ra?" tanya Dava ikut kaget dan bingung. Pria itu membenarkan handuk yang terbalut dipinggangnya sambil melihat sekitar. "Ada apa, Ra?"
"Iya, itu kamu, itu.." Clara menjadi terbata-bata sambil menunjuk-nunjuk Dava. "Kamu ngapain? Baju kamu mana?!"
Dava tertawa pelan. "Iya ini aku mau ambil baju, Ra. Kan aku baru aja siap mandi." Dava menghembuskan napasnya. "Aku ini suami kamu loh sekarang. Dan kita udah sah, Clara."
"Oh iya ya." Clara menurunkan kedua tangannya perlahan. "Maafin aku ya. Aku belum terbiasa soalnya."
Lagi lagi Dava tertawa. "It's okay." Pria itu memasang ekspresi jailnya. "Tapi kamu harus mulai terbiasa ya dari sekarang, apalgi-"
"Heh! Stop!" Clara membulatkan matanya dan menatap Dava tajam. "Jangan ngomong yang aneh-aneh kamu, ya!"
Tawa Dava pecah melihat tingkah Clara. "Lucu banget kamu, sayang." Pria itu menggelengkan kepala sambil mulai berjalan mengambil bajunya.
Clara hanya diam dengan jantung yang berdegub kencang dan juga perasaan tidak karuannya. Sedangkan Dava terlihat masih tertawa melihat tingkah Clara yang panik dan ketakutan tadi.
♥♥♥
Clara yang baru bangun membuka kedua matanya dan langsung melihat wajah Dava yang tersenyum kepadanya. Wanita itu mengucek-ngucek kedua matanya.
"Selamat pagi, Istri," sapa Dava dengan tersenyum sambil mengelus pelan kepala Clara.
Clara tersenyum. "Selamat pagi juga, Suami."
"Ternyata gini ya rasanya punya istri, bangun pagi pas buka mata langsung liat bidadari."
Clara tertawa pelan. "Baru juga bangun tidur udah kena gombal aku."
YOU ARE READING
Still About Us
Romance[SEQUEL of HOPE YOU KNOW] Memutuskan untuk pergi tanpa tahu kebenarannya merupakan tindakan yang bodoh. Meninggalkan segala kenangan beserta seseorang yang berperan penting dalam kehidupan. Dalam persoalan cinta, tidak selalu berada pada fase bahagi...