Aku memang suka kepadamu.
Tetapi aku tidak bisa memaksa kamu untuk punya perasaan yang sama.
Perihal hati tidak bisa dipaksakan.•••
Seorang wanita sedang duduk sambil membaca sebuah novel. Ia memilih minuman Iced Caffè Latte untuk menemani dirinya membaca. Sesekali wanita itu membalikkan halaman demi halaman yang ada dinovel.Earphone yang terpasang sempurna dikedua telinga membuatnya asik dengan dunia sendiri. Meskipun tempat yang dikunjunginya sedikit ramai. Wanita yang sedang duduk menghabiskan waktu sendiri dengan sebuah novel dan minuman itu adalah Clara Alicia.
Tiba-tiba ponsel Clara berbunyi. Ia langsung menggeser layar ponsel setelah melihat nama yang tertera disana.
"Iyaa,hallo.""Kamu dimana, Ra?"
"Starbucks."
"Yang dimana? Deket apart kamu?"
"Iya. Ada apa, Sam?"
"Gak papa, sih. Aku susul, ya?"
"Hah? Ngapain?"
"Ya mau ketemu kamu aja. Ngobrol."
"Gakusah. Aku lagi males."
"Kamu kenapa, sih, Ra? Kok jadi beda gini?"
"Maaf. Aku cuma lagi pengen sendiri."
"Gak baik sendiri terus terusan, Ra. Nanti jadi gila."
"Kan biasanya juga aku sendiri, Sam."
"Ya iya sih. Cuma kan biasanya kamu lagi baik-baik aja."
"Sekarang juga aku baik-baik aja, kok."
"Udah, gak usah bohong. Aku kesana, yaa."
"Tapi, Sam-"
"Oke, aku otw. See you!"
"Sam-"
Sambungan telepon diputuskan oleh Samuel. Ya, pria yang menghubungi Clara barusan. Membuat Clara menghembuskan napas kasar. Wanita itu sangat malas untuk bertemu dengan siapa pun untuk saat ini. Ia masih membutuhkan waktu untuk dirinya sendiri, tanpa orang lain.
Memang sejak kepulangannya dari Australia membuat Clara menjadi sedikit pendiam. Wanita itu belum minat untuk masuk kerja. Karna cuti yang ia ambil pun sebenarnya masih ada. Awalnya memang Clara ingin masuk kerja. Bahkan sehari setelah kepulangannya dari Ausie, wanita tersebut memutuskan untuk masuk kerja dan menjalankan aktivitas. Namun semua yang dilakukannya selalu mengalami kesalahan. Ia menjadi kurang fokus dalam melakukan sesuatu. Sehingga membuat Clara mengambil keputusan untuk melanjutkan cutinya dalam beberapa hari kedepan. Mungkin memang ia butuh waktu istirahat dan waktu untuk sendiri beberapa hari. Terlebih setelah kejadian bertemu dengan Dava di Ausie, bersama seorang wanita.
Pikiran Clara menjadi kacau. Ia masih ingat kejadian pada saat dirinya tidak sengaja bertemu dengan Dava di Tarpeian Way, Australia beberapa hari yang lalu bersama seorang wanita. Wanita dengan penampilan menarik, lumayan tinggi, dan fashionable. Clara memang tidak sempat melihat wajah wanita yang bersama Dava saat itu. Malah dengan bodohnya ia langsung lari dan pergi meninggalkan Dava. Ini merupakan kejadian yang kedua kali, setelah dulu ia juga pernah melakukan hal yang sama. Sudah dua kali Clara melakukan kebodohan yang ujung-ujungnya akan membuat dirinya menyesal. Namun semua penyesalan itu sudah tidak berarti lagi karna Clara pun tidak bisa berbuat apa-apa.
YOU ARE READING
Still About Us
Romance[SEQUEL of HOPE YOU KNOW] Memutuskan untuk pergi tanpa tahu kebenarannya merupakan tindakan yang bodoh. Meninggalkan segala kenangan beserta seseorang yang berperan penting dalam kehidupan. Dalam persoalan cinta, tidak selalu berada pada fase bahagi...