❃ Bab 6 ❃

18.8K 2.1K 48
                                    

Dan Kami telah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberi kamu pendengaran, pengelihatan, dan hati, agar kamu bersyukur.

_Q.S An-Nahl ayat 78_

🄷🄰🄿🄿🅈

🅁🄴🄰🄳🄸🄽🄶

**✿❀ J B R ❀✿**

Suara antusias anak-anak di masjid membuat Aulia tersenyum. Mereka menagih janji Aulia yang akan menceritakan tentang keutamaan salat tarawih.

"Siapa yang tadi malam tarawih?" tanya Aulia membuat semua anak menunjuk atap dengan jari mereka.

"Katanya mau dikasih tau keutamaan tarawih," ucap Nafika diangguki oleh semua anak.

"Iya, Kakak inget, kok. Dalam hadis, dikisahkan, 'Ali bin Abi Thalib RA. Berkata, bahwa pada suatu Nabi Muhammad SAW., ditanya tentang keutamaan-keutamaan salat tarawih di bulan Ramadan, maka beliau bersabda, 'orang mukmin terlepas dari dosanya pada permulaan malam (tarawih) bersih seperti hari ia dilahirkan dari kandungan ibunya. Pada malam kedua, dia diampuni dan juga kedua orang tuanya apabila keduanya mukmin. Pada malam ketiga, adalah salah satu Malaikat mengundang dari bawah 'Arsyi, 'Mulailah bekerja, maka Allah mengampuni dosamu yang telah lalu'. Malam keempat, baginya pahala sebanyak pahala membaca kitab Taurat, Injil, Zabur, dan Al-Qur'an. Pada malam kelima, Allah memberi pahala kepadanya seperti pahala orang yang mengerjakan salat di Masjidil Haram, Masjidil Madinah, dan Masjidil Aqsa. Pada malam keenam, Allah memberi pahala kepadanya seperti pahala orang yang melakukan tawaf di Baitul Makmur dan memohonkan ampun pula untuknya semua batu-batu dan tanah liat keras. Pada malam ketujuh, seakan-akan ia bertemu dengan Nabi Musa As., dan membantunya memerangi Fir'aun dan Haman. Pada malam kedelapan, Allah Ta'ala memberikan kepadanya seperti apa-apa yang telah diberikan kepada Nabi Ibrahim As. Pada malam kesembilan, seakan-akan dia telah mengerjakan ibadah seperti ibadahnya Nabi (Muhammad) SAW. Pada malam kesepuluh, Allah memberikan rezeki kepadanya kebaikan di dunia dan di akhirat. Pada malam kesebelas, dia akan keluar dari dunia (mati) seperti hari dia dilahirkan dari kandungan ibunya. Pada malam kedua belas, besok hari kiamat dia datang sedang wajahnya bagus seperti bulan purnama. Pada malam ketiga belas, besok di hari kiamat dia selamat aman dari segala risiko. Pada malam keempat belas, para Malaikat telah datang memeberikan persaksian bahwa dia sungguh-sungguh telah mengerjakan salat tarawih, maka Allah tidak akan menghisabnya di hari kiamat. Pada malam kelima belas, para Malaikat dan para pembawa 'Arsy dan kursi memohonkan tambahnya kebaikan untuk dia. Pada malam keenam belas, Allah mencatat dia bebas selamat dari neraka dan bebas masuk surga. Pada malam ketujuh belas, dia diberi pahala sebanyak pahala para nabi. Pada malam kedelapan belas, salah seorang Malaikat mengundang, 'hai hamba Allah, sesungguhnya Allah telah ridha kepadamu dan kepada kedua orang tuamu'. Pada malam kesembilan belas, Allah mengangkat derajatnya di Surga Firdaus. Pada malam kedua puluh, dia diberi pahala sebanyak pahala para syuhada dan solihin. Pada malam kedua puluh satu, Allah membangunkan baginya sebuah rumah dari cahaya di surga. Pada malam kedua puluh dua, di hari kiamat dia datang dengan keadaan aman dari segala macam rasa susah dan duka. Pada malam kedua puluh tiga, Allah membangunkan baginya sebuah kota di dalam surga. Pada malam kedua puluh empat, baginya dua puluh empat doa yang dikabulkan. Pada malam kedua puluh lima, Allah menghapuskan siksa kubur dari padanya. Pada malam kedua puluh enam, Allah meningkatkan baginya pahala selama empat puluh tahun. Pada malam kedua puluh tujuh, di hari kiamat dia melewati jembatan (Shiratal Mustaqim) dengan mudah lagi cepat laksana halilintar menyambar. Pada malam kedua puluh delapan, Allah mengangkat seribu derajat baginya di dalam surga. Pada malam kedua puluh sembilan, Allah memberikan kepadanya pahala seribu ibadah haji yang diterima. Pada malam ketiga puluh, Allah berfirman, 'makanlah buah-buahan surga, mandilah dengan air Salsabil dan minumlah dari Telaga Kautsar, Aku adalah Tuhanmu dan engkau adalah hamba-Ku'."

"Banyak banget, Kak."

"Iya, karena Allah itu Maha Penyayang. Jadi, kalian harus salat tarawih. Nanti, siapa pun yang salat tarawihnya sebulan penuh, Kak Lia kasih masing-masing satu toples kue buat kalian," ucap Aulia membuat murid-muridnya antusias.

"Beneran, Kak?"

"Iya, bener."

"Tapi yang buat kuenya harus Kak Aul, jangan Ustadzah Dijah," ujar Nafika.

"Emang kenapa?"

"Kalau Ustadzah yang bikin pasti enak. Nggak tau kalau Kak Aul," ucap Nafika membuat Aulia tertawa.

"Oke, Kak Lia yang buat."


"Khaul," panggil Faisal membuat Aulia menoleh.

"Iya, kenapa Isal?"

"Isal mau tanya. Kata Umi, Allah Kuasa menjadikan manusia sebagai orang yang berilmu, tapi kenapa kita tidak diciptakan oleh Allah langsung menjadi orang yang pintar semua? Kenapa harus belajar dulu?"

Aulia menarik ujung bibirnya ke atas membentuk ulasan senyum kecil. Faisal memang masih berusia lima tahun, tetapi anak itu selalu memiliki pemikiran kritis dan tak segan menanyakan pendapatnya kepada siapa pun.

"Allah berfirman dalam Qur'an Surah An-Nahl ayat tujuh puluh delapan, 'dan Kami telah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberi kamu pendengaran, pengelihatan, dan hati, agar kamu bersyukur'. Jadi, Allah menginginkan hamba-Nya untuk berusaha. Isal paham?"

"Paham, Khaul."

.

.

.

.

.

Salam

Dita Lestari

Jodoh Bulan Ramadan (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang