Maka berlomba-lombalah kamu dalam kebaikan. Di mana saja kamu berada, pasti Allah akan mengumpulkan kamu semuanya. Sungguh, Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
_Q.S Al-Baqarah ayat 148_
🄷🄰🄿🄿🅈
🅁🄴🄰🄳🄸🄽🄶
**✿❀ J B R ❀✿**
Detik demi detik berlalu, waktu berjalan sesuai hukum alam. Tak terasa, setengah bulan sudah umat Islam telah melaksanakan ibadah puasa Ramadan.
Kehidupan Aulia pun berjalan seperti biasanya dengan bertambahnya keluarga kecil dari kakaknya, Aida.
Musa datang ke rumahnya tepat di hari pertama puasa. Hal itu membuat Faisal semakin semangat untuk berpuasa.
Bukan hanya Faisal, Aida juga gembira karena kehamilan keduanya itu sedikit berbeda dari kehamilan pertamanya. Aida hampir setiap pagi mengalami morning sickness, juga ngidam-nya yang menurut Aulia sedikit aneh. Padahal, saat mengandung Faisal, Aida sama sekali tidak merasakan yang namanya ngidam.
Seperti biasanya, sore ini Aulia sedang mengajar mengaji. Dengan sabar, gadis itu mengajari satu persatu anak-anak membaca Al-Qur'an.
Sambil menunggu giliran, mereka menghafalkan surah-surah pendek yang ada di juz tiga puluh. Hafalan akan mereka setorkan jika mereka telah hafal satu surah penuh.
"Kak Aul, kata Ibu, akhir puasa nanti kita harus membayar zakat. Zakat itu apa, Kak?" tanya Novi setelah mereka selesai mengaji.
"Zakat itu adalah kadar harta tertentu yang diberikan kepada para mustahik atau orang-orang yang berhak menerima zakat dengan ketentuan tertentu. Zakat itu, dibagi menjadi dua, yaitu zakat fitrah dan zakat mal. Zakat fitrah atau zakat jiwa, adalah sejumlah harta, berupa bahan makanan pokok yang wajib dikeluarkan oleh setiap muslim menjelang hari raya Idul Fitri, dengan tujuan menggembirakan hati fakir miskin dan membersihkan dosa-dosa kecil yang mungkin ada saat melaksanakan puasa Ramadan."
"Kalau zakat mal itu apa, Khaul?" tanya Faisal sambil berpindah duduk di depan Aulia.
"Zakat mal atau zakat harta adalah sejumlah harta tertentu yang wajib dikeluarkan zakatnya setelah mencapai ukuran nisab, mencapai batas haul atau telah lama memiliki selama satu tahun, dan diberikan kepada orang-orang yang berhak menerimanya."
"Kok Risma nggak paham, Kak. Maksudnya zakat mal."
"Gini, seumpamanya Risma punya emas yang sudah mencapai batas nisab, Risma juga udah nyimpen emas itu selama satu tahun, maka Risma wajib mengeluarkan dua koma lima persen dari emas yang Risma miliki, paham?"
"Paham, Kak. Itu yang dikeluarkan zakatnya cuma emas doang?"
"Enggak cuma emas dan perak, ada juga harta perdagangan, hewan ternak, hasil pertanian, dan harta temuan."
"Khaul, nisab sama haul itu apa?"
"Ih, Faisal! Aku lagi mau tanya itu sama Kak Aul," gerutu Nafika karena pertanyaannya telah didahului oleh Faisal.
"Biarin. Dalam Qur'an Surah Al-Baqarah ayat seratus empat puluh delapan, Allah berfirman, 'maka berlomba-lombalah kamu dalam kebaikan. Di mana saja kamu berada, pasti Allah akan mengumpulkan kamu semuanya. Sungguh, Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu'. Siapa cepat dia dapat, dong," jawab Faisal membuat Nafika mendengkus kesal.
Aulia geleng-geleng kepala saat melihat Nafika dan Faisal yang saling melemparkan tatapan tajam satu sama lain.
"Nisab adalah ukuran minimal harta yang terkena zakat, kalau haul adalah batas waktu kepemilikan, yaitu satu tahun. Haul tidak berlaku pada zakat hasil pertanian, barang temuan, dan pertambangan."
"Kalau orang-orang yang berhak menerima zakat siapa aja, Kak?" tanya Doni.
"Menurut Qur'an Surah at-Taubah ayat enam puluh, orang yang berhak menerima zakat, antara lain orang fakir, orang miskin, pengurus zakat, orang yang baru saja masuk Islam, budak, orang yang berhutang, orang yang sedang berjuang di jalan Allah, dan orang yang sedang dalam perjalanan dan kehabisan bekal."
"Kak Aul, terus kita bayarnya zakat fitrah pakai apa?" tanya Nafika memalingkan wajahnya dari Faisal.
"Menurut hadis, membayar zakat fitrah berupa satu sha' atau satu gantang makanan pokok penduduk setempat, seperti kurma, gandum, beras, atau yang lainnya. Kalau di Indonesia, biasanya berupa beras dua koma lima kilogram atau tiga koma lima liter."
Aulia tersenyum saat melihat keterdiaman anak-anak lain yang masih diam mencerna penjelasan Aulia.
Baginya, Islam itu indah. Tak hanya mengatur tentang hubungan dengan Tuhan, Islam juga mengajarkan tentang hubungan antara manusia dengan sesamanya dan antara manusia dengan alam.
.
.
.
.
.
Jangan pelit jempolnya ya. Itung-itung nambah pahala.
Maaf kalau part ini sedikit membingungkan.
Aku cuma mau berbagi ilmu aja. Semoga bisa menambah pengetahuan.
Salam
Dita Lestari
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh Bulan Ramadan (TAMAT)
Teen Fiction🥈Juara 2 Festival Ramadan with Nezha Publisher 'Perawan Tua' adalah gelar yang disematkan oleh penduduk desa setempat untuknya. Usia dua puluh empat tahun sebenarnya masih terbilang muda untuk usia menikah. Namun, bagi penduduk desa usia matang men...