Disclaimer!
Mengandung sedikit kalimat cukup vulgar, hati-hati bagi yang menjalankam ibadah puasa.
Dan,
Semua karakter yang aku pakai disini sepenuhnya milik MXTX. Disini aku hanya pinjam nama untuk kumasukan dalam plot yang sama sekali berbeda dengan versi aslinya.
Jadi, jika ada yang tidak nyaman dengan perubahan karakter maupun alur dalam tulisan ini, feel free to leave☺
.
."Apa yang kau masak?"
Suara berat dari pria yang tiba-tiba saja datang dan memerangkapnya dalam pelukan hampir membuat potongan wortel yang tengah dicuci Wei Wuxian tumpah berhamburan.
Pemuda yang lebih kecil mendelik tak suka, bahu sempitnya mendendik memberikan protes pada pria yang hanya tersenyum dan menyesap aroma harum yang menguar dari lehernya.
"Bisa kau isikan air?" Ia menyerahkan sebuah panci kaca kosong pada pria yang masih betah memeluk dirinya erat, "kau terlalu nyaman untuk ditinggalkan." Namun pria itu malah makin mendusel manja padanya.
Iris keabuan itu memutar jengah, dengan sentakan yang cukup kuat ia melepaskan tautan tangan kekar itu diperutnya, "Lan Er Gege, apa perutmu tidak lapar? Ini sudah jam 11 dan kita bahkan belum memakan apapun selain pasta yang kau masak tadi malam." Katanya dengan nada sedikit jengkel.
Oh ayolah, perut Wei Wuxian sudah protes sejak tadi dan pria yang membuat mereka bangun telat malah asik mendusel ditubuhnya.
Terlebih dengan telapak tangan hangat yang terus-terusan meraba perut ratanya yang terbalut kemeja merah oversize hingga memperlihatkan collarbone putih mulusnya, Lan Wangji bisa saja hilang kendali lagi seperti tsdi malam.
Dan itu bukan hal yang bagus.
"Aku lebih ingin memakanmu." Bisiknya penuh tipu daya.
Namun Wei Wuxian sudah kebal dengan kalimat rayuannya, tidak lagi terjermus seperti sebelum-sebelumnya. Maka, dibanding meladeni ia malah dengan tega memencet hidung mancung Wangji hingga membuat pria itu meringis, "apa kau tidak puas menghajarku habis-habisan tadi malam?" Ia mengeluhkan tingkah buas Lan Wangji.
Sampai saat ini, ia bahkan masih bisa merasakan sakit dan kebas dibagian pinggangnya.
Lan Wangji itu, luarnya saja yang tampak alim, dalamnya tidak lebih dari binatang buas haus belaian, LOL
Dengan berat hati, Wangji menuruti perintah kekasihnya itu, mengambil panci dan mengisinya dengan air, "Cukup?" Ia menunjukan jumlah airnya pada Wei Wuxian yang kembali berkutat dengan sayuran lainnya.
"Kau akan membuat sayuran ini berenang disana? Buang lagi sampai setengahnya." Titahnya.
Lan Wangji berdecak namun tetap menuruti perintah Wei Wuxian, "aku tidak ingat jika kau pandai memasak dulu."
"Kau mengejekku?"
Wangji mendekati Wei Wuxian dan mengecup pipi simanis, "bedakan mana ejekan dan mana kalimat retoris, sayang." Diakhiri dengan senyuman kecil saat Wei Wuxian hanya memanyunkan bibirnya.
"Letakan itu diatas kompor dan atur dengan api sedang."
"Baik tuan muda." Balas Wangji, "ada lagi yang harus kulakukan?"
Wei Wuxian menggeleng, ia memberi kecupan dipipi Wangji sebelum memasukan sayuran yang telah ia potong dan cuci kedalam panci berisi air, "duduk saja sana, aku ingin memasak dengan tenang." Ujarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chateau de Wangxian
Short Storypenggalan kisah pendek Wangxian di era modern. Alternative Universe. disclaimer: I own nothing, whole characters inside are belong to MXTX