Chateau de Wangxian

The Second Proposal

Birthday story versi modern AU untuk Mommy Xian Xian🥳🥳🥳🥳

Okay, ini telat sih, harusnya dipost kemarin.

Bit still, happy late birthday to our beloved boy, Wei Wuxian❤

.
.

Happy reading~

.
.

Wei Wuxian merasa lelah,

Atau lebih tepatnya, ia mulai merasa muak.

Memikirkan pernikahannya dengan Lan Wangji yang hanya tinggal menghitung waktu seperti bukan lagi hal yang ia nantikan.

Bukan, bukan karena ia yang sudah kehilangan rasa untuk calon suaminya itu.

Tapi lebih karena, ia merasa jika Lan Wangji tidak benar-benar serius dengan rencana pernikahan mereka.

Dari awal, Lan Wangji seolah enggan turut andil dalam menyiapkan segalanya, dan lebih terkesan menyerahkan semuanya kepada Wei Wuxian.

Dari mulai desain cincin sampai pemilihan tema, tak sekalipun Wangji membantunya. Prianya itu selalu beralasan bahwa ia terlalu sibuk untuk mengurus perusahaan, atau sesuatu yang berkaitan dengan bisnis.

Pada awalnya, Wei Wuxian merasa baik-baik saja dengan semua itu, meskipun ia merasa sedikit kesal, tapi dirinya mencoba mengerti.

Tapi untuk kali ini, bukankah harusnya Wangji bisa meluangkan waktu? setidaknya sebentar saja untuk melakukan fittimg pakaian dengannya?
Ini terlihat sangat menyedihkan saat dia melihat betapa kesepiannya dirinya berdiri sendirian diatas altar butik, melakukan fitting sendirian seperti ini.

"Wah, tuxedo itu terlihat sangat cocok untuk anda, tuan." Seorang staff yang sedari tadi menemaninya bertepuk tangan kecil saat melihat betapa menawannya Wei Wuxian yanh berdiri dengan Tuxedo berwarna hitam dengan sedikit sentuhan merah maroon sebagai variasi.

"Calon pasangan anda pasti akan sangat terkejut dengan penamlilan anda." Lanjutnya, ia menghampiri Wei Wuxia  dan membenarkan bagian kerah dan bagian belakang tuxedo pelanggannya itu.

Namun Wei Wuxian sama sekali tak senang dengan pujian itu, ia hanya bisa tersenyum tipis untuk menutupi rasa kecewanya.

"Kalau begitu, nikmati waktu anda dan panggil saya jika membutuhkan sesuatu." Staff itu pamit undur diri dan membiarkan Wei Wuxian berdiri sendirian di ruang ganti.

Pemuda Wei itu mengambil ponsel miliknya, sekedsr melihat apakah Lan Wangji mencoba menghubunginya atau tidak.

"Cih."

Decihnya sinis, jangankan mencoba menghubunginya, pesan yang tadi pagi ia kirim agar Lan Wangji datang ke butik untuk melakukan fitting saja hanya sekedar dibaca.

Wei Wuxian muak.

Dengan cepat dirinya kembali memgganti pakaiannya dan pergi dari butik begitu saja.

Wei Wuxian melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi menuju kantor calon suaminya. Ia ingin mendengar sendiri kenapa Lan Wangji melakukan hal ini padanya? Apakah pemuda itu benar-benar mencintainya atau tidak?

Wei Wuxian sudah menahan diri agar tidak terpancing emosi, tapi tetap saja, Lan Wangji yang dingin telah membuat pikirannya carut marut hingga oa merasa sangat frustasi.

Begitu sampai, ia langsung naik ke lantai teratas gedung dimana kantor Wangji berada, ia berjalan penuh emosi, bahkan mengabaikan sapaan sekretaris pribadi sipemuda Lan dan langsung mendobrak pintu kantornya kasar.