boy meet boy 10

1.1K 145 28
                                    

Holaaa~

Enjoy and happy reading^^

.
.
.

Lan Wangji mengerang kecil merasakan sakit yang menjalar disekujur tubuhnya.

Kesadarannya belum kembali sepenuhnya, pun begitu dengan kedua matanya yang terasa sangat berat bahkan hanya untuk sekedar mengintip apa yang ada disekelilingnya.

Ia ingat jika dirinya dan Wei Wuxian baru saja terperosok ke dalam jurang setelah sempat dikejar babi hutan dan oh-

Ngomong-ngomong soal itu, apa yang terjadi pada juniornya itu?

Seketika Wangji melupakan rasa pusing yang mendera kepalanya, dengan susah payah ia berusaha bangun dari posisi berbaringnya. Iris emasnya memindai sekelilingnya, mencari eksistensi Wei Wuxian yang tak ia temukan.

Hanya ada ransel milik mereka yang mungkin disusun oleh Wei Wuxian sebelumya sebagai bantalan Wangji selama ia tak sadarkan diri tadi, senter yang menyala disamling tubuhnya sebagai penerangan, juga Hoodie hitam yang menyelimuti tubuhnya agar tidak terpapar udara dingin hutan.

Apa Wei Wuxian melakukan ini semua?

Bocah bar-bar itu?

Wah, jika saja situasinya berbeda mungkin Wangji tidak akan pernah percaya jika bocah seperti Wei Wuxian bisa melakukan hal berguna seperti ini.

Tanpa sadar Wangji tersenyum kecil karenanya. Tapi hanya sebentar karena ia ingat jika dirinya masih belum tau kemana perginya bocah itu.

"Wei Wuxian!" Ia berteriak, kepalanya celingukan mencari ke setiap sudut hutan yang bisa dijangkau oleh penglihatannya.

Sayang sekali disekeliling mereka sangat gelap. Dengan susah payah ia berusaha berdiri, tak memperdulikan kakinya yang sepertinya terlilit. Ia harus pergi dan mencari Wei Wuxian sebelum sesuatu yang lebih buruk terjadi.

Ia yakin mereka sudah sangat jauh dari area hutan tempat perkemahan, dan bukan tidak mungkin jika jumlah hewan buas disini jauh lebih banyak dan berbahaya.

"Wei Wuxian!" Wangji kembali berteriak memanggil juniornya lalu menyambar senter bersiap untuk masuk ke dalam area hutan dengan kaki terpincang. Namun baru beberapa langkah dirinya sudah dikejutkan oleh gesekan janggal dari semak-semak didepannya.

Sraak sraak

Wangji tersentak, ia terdiam was-was sembari berharap bahwa itu bukan babi hutan atau hewan buas lainnya.

Semuanya akan berakhir konyol jika sampai mereka berakhir disini.

Sraak sraak

Tanpa sadar Wangji menahan napas, menanti sesuatu yang sepertinya akan keluar dari sana.

"Akh! Serangga sialan, oh- kau sudah sadar?" Wei Wuxian muncul dari balik semak-semak sambil membawa potongan ranting dikedua tangannya.

Bocah itu berjalan melewatinya begitu saja dengan wajah tanpa rasa bersalah padahal sudah hampir membuatnya mati berdiri karena rasa terkejut luar biasa.

"Oy tuan senior, apa kau akan tetap berdiri disana seperti orang bodoh?"

Wangji memejamkan matanya, rasa terkejutnya sudah bergeser menjadi rasa jengkel akibat ulah mulut kotor Wei Wuxian.

Disaat dirinya mengkhawatirkan bocah itu dan ini balasan yang ia dapatkan?

Apa boleh ia menumbalkan junior menyebalkannya itu pada dewa hutan saja?

Chateau de WangxianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang