Hola again!
Okay, jadi ceritanya lagi ada waktu senggang sebelum besok mulai sibuk lagi sampai seminggu kedepan.
So, aku mau nulis 1 request lagi dari adryan_jaycob
Untuk request-an temen2 yang lain aku usahain dikerjain secepatnya juga^^
Happy reading and-
enjoy~
.Disclaimer!
I own nothing, all characters inside belong to MXTX.
.
."Cuih."
Lan Wangji meludah kearah sosok tubuh yang sudah tergelak tanpa nyawa.
Ia mengamati mayat itu selama beberapa saat lalu menyeringai saat wajah yang biasanya tampan itu kini bersimbah darah penuh sayatan.
"Pecundang." Ia berguman.
Wangji melirik arloji ditangannya, 01.47 dini hari. Sepertinya ia membuat bayinya menunggu lagi. Iapun melepas sarung tangan karet serta pelindung sepatu yang ia kenakan dan melemparnya keadalam drum berisi air didalam gedung tua itu lalu pergi meninggalkan mayat disana begitu saja.
Wangji berjalan kearah mobilnya sambil bersenandung kecil, ia mengecek wajahnya taku-takut ada noda darah yang terciprat.
Bersih.
Ia menyeringai puas lalu masuk kedalam mobilnya meninggalkan tempat itu.
Tanpa rasa takut apalagi rasa bersalah,
Karena Wangji tak pernah memiliki dua perasaan itu, kecuali pada satu orang-
Sahabatnya tercinta, Wei Wuxian.
.
."Lan Er Gege, bangun~" Wei Wuxian berbisik ditelinga sahabatnya yang masih terlelap.
Pemuda yang hanya memakai kemeja putih kedodoran itu merengut ketika tak ada respon, ia lalu naik keatas tubuh Wangji dan meniup-niup telinganya sambil kembali berbisik, "Lan Zhan~ Lan Wangji~ Wangji Xiong?... Lan Er Ge-"
Bruk!
"Akh! Lan Zhan, lepaskan, kau berat~" Wei Wuxian merengek ketika Lan Wangji berhasil mengubah posisi mereka, giliran dirinya yang menindih si nakal Wei Wuxian.
"Berhenti menggodaku, Wei Ying." Bisik Wangji dengan suara yang dalam dan berat, membuat bulu kuduk Wei Wuxian bergidik seketika.
Sepertinya Wei Wuxian sudah menggali kuburannya sendiri, ckckck
"La-Lan Zhan, aku hanya membangunkanmu. Kau lupa? Kita ada kelas sebentar lagi" ia kembali merengek.
Maaf ya, Wei Wuxian enggan berjalan aneh lagi saat di kampus nanti hanya karena harus menjadi sarapan sahabat tampannya itu.
"Apa harus dengan menggodaku?" Wangji masih berbisik berbahaya.
"Hm? Siapa yang menggoda siapa? Aku tidak menggoda siapapun." Si pemuda Wei berlagak polos, Wangji menyeringai kecil dan tanpa aba-aba langsung memberikan gigitan cinta di leher Wei Wuxian.

KAMU SEDANG MEMBACA
Chateau de Wangxian
Short Storypenggalan kisah pendek Wangxian di era modern. Alternative Universe. disclaimer: I own nothing, whole characters inside are belong to MXTX