Wkwk au kemarin nulis apaan. Gegara habis rewatch Donghua GDC nyeseknya sampe ingin nulis yang angst juga, heleh
Dah, time to sweet sweet lagi
Enjoy and happy reading~
.
.
.Meski temanya liburan musim panas, sebenarnya ini lebih kepada penyambutan musim gugur karena saat ini cuaca sudah jauh lebih dingin dan daun-daun juga mulai menguning dan berguguran.
Ini dikarenakan liburan musim panas yang sebelumnya sudah dijadwalkan jauh-jauh hari terpaksa harus batal karena beberapa anak mendadak terserang demam musim panas. Tidak heran juga mengingat musim panas tahun ini benar-benar ekstrem. Bukan hanya anak-anak, bahkan beberapa guru pun tumbang terkena heat stroke.
Oleh sebab itu, dari pada batal sama sekali maka komite sekolah dan juga para orang tua sepakat untuk mengagendakan ulang liburan di akhir musim panas dimana udara sudah jauh lebih sejuk.
Di hari Sabtu pagi, halaman luas taman kanak-kanak Gusu sudah dipenuhi para peserta yang akan mengikuti acara liburan musim panas yang sempat batal. Anak-anak datang bersama orangtua dan wali mereka mengenakan celana cargo selutut dengan atasan sweater biru muda juga topi bulat berwarna krem. Suara celotehan khas bocah yang penuh semangat terdengar ramai. Tak terkecuali si bocah hyper Wei Ying yang sudah berkeliling membagikan cookies yang sudah dia buat dengan sang mama- yah, meski yang Wei Ying lakukan tidak lebih dari mengacak-acak tepung dan menaburkannya di seluruh meja pantry. Untung saja Mama Sanren memiliki kesabaran yang cukup untuk menghadapi putra semata wayangnya yang kadang tidak bisa dikendalikan itu.
Jiang Wanyin yang datang bersama kakak kesayangannya memperhatikan Wei Ying dengan alis mengernyit. Melihat sahabatnya bersikap akrab dengan anak-anak lain mau tak mau menimbulkan rasa was was sendiri bagi bocah penyuka ungu itu. Pandangannya menyapu seluruh area halaman dan akhirnya mengangguk mengerti.
Pantas saja ia tidak merasakan hawa mencekam. Ternyata pawangnya belum datang.
Wanyin berniat menarik Wei Ying sebelum Lan Zhan tiba dan membuat atmosfir liburan mereka menjadi angker jika tau Wei Ying kesayangannya membagikan cookies pada orang lain. Dia sendiri tidak habis pikir dengan jalan pikiran bocah itu. Mereka sama-sama bocah padahal tapi Lan Zhan sama sekali tidak bisa ditebak, apalagi jika menyangkut Wei Ying.
Dia sudah hampir memanggil si bocah Wei Tapi sepertinya terlambat. Lan Zhan sudah datang bersama mamanya dan kini menatap tajam ke arah Wei Ying yang masih berkeliling membagikan cookies yang dibawanya menggunakan keranjang bambu.
Wanyin menepuk dahinya. Musnah sudah impiannya untuk menikmati liburan musim panas yang tenang dan menyenangkan.
Sementara itu Lan Zhan yang baru saja tiba memasang wajah dingin ketika matanya menatap ke arah Wei Ying yang sedang tertawa bersama anak-anak lain. Tangan mungilnya meremas sepasang boneka kelinci yang menjadi gantungan tasnya lalu berjalan dengan sedikit menghentak menghampiri Wei Ying.
Anak-anak lain yang merasakan aura mencekam Wangji langsung melipir merapat ke arah orangtua mereka. Para guru yang menyadari suasananya agak beda langsung paham begitu melihat penampakan Lan Zhan yang seperti tengah menyebar aura permusuhan yang pekat. Mereka juga tidak bisa melakukan apapun, karena jika mereka berani menegur yang ada malah mereka sendiri yang kena mental.
Mereka tidak sanggup mendengar setiap kata yang akan keluar dari mulut bocah itu karena pasti sanggup membuat mereka shock setengah mati.
"Lan Zhan!"

KAMU SEDANG MEMBACA
Chateau de Wangxian
Nouvellespenggalan kisah pendek Wangxian di era modern. Alternative Universe. disclaimer: I own nothing, whole characters inside are belong to MXTX