Laguna; a blank space, a missing part.
.
.A sequel of 'Thorn Flower'
Requested by whisky_redwine.
.Maaf jika tidak sesuai ekspetasi, but-
Happy reading~.
Warning!
Hurt/comfort.
.Jika diibaratkan sebuah puzzle, Lan Wangji mungkin tak ubahnya rangkaian puzzle yang tak sempurna.
Ada begitu banyak kepingan yang hilang, menciptakan ruang kosong yang terlampau hampa.
Jika diibaratkan sebuah suara, dirinya mungkin hanyalah sebuah suara sumbang yang telah kehilangan ketukan nada.
Dan jika ia adalah sebuah warna, maka dirinya tak lebih dari paduan warna monokrom,
Karena semua warnanya telah memudar, bersama kepergian Wei Wuxian yang tak pernah ia duga.
Mungkin 3 tahun? Atau 4 tahun?
Dirinya tak lagi menghitung,
Karena baginya, berapa lamapun waktu berlalu, rasa sakit dalam dirinya masih tetap sama.
Duka yang merengkuh dirinya tak pernah berkurang sedikitpun.
Ia masih menangis disepanjang malam merangkak menuju pagi,
Merindukan sosok yang tak bisa ia sentuh, menginginkan Wei Wuxian yang tak dapat lagi ia gapai.
Bagi Lan Wangji, dunia tanpa Wei Wuxian adalah neraka.
Dan penyesalan yang mencekiknya setiap waktu adalah siksaan yang teramat berat, sampai titik dimana semua itu hampir-hampir mencabut kewarasannya yang tinggal sejengkal.
Jika saja,
Hanya, jika, dia memiliki kesempatan untuk meminta,
Maka Wangji tanpa ragu akan memohon agar ia bisa menukar sepuluh tahun hidupnya dengan satu hari bersama Wei Wuxian disisinya.
Itu tidak masalah.
Asalkan ia bisa mendapatkan kesempatan untuk mengatakan bahwa Wangji sangat mencintai Wei Wuxian,
Asalkan ia bisa menyampaikan maaf dan penyesalan karena telah memberikan rasa sakit untuk pemuda itu,
Asalkan ia bisa memeluk dan berterimakasih kepada Wei Wuxian karena sudi bertahan disampingnya yang brengsek ini.
Sehari saja,
Tak lebih.
Meski itu mustahil.
.
."Wei Ying."
Suaranya lirih, memanggil nama yang tak pernah mau pergi dari pikirannya.
"Wei Ying, maafkan aku. Kumohon, tetaplah disini, jangan tinggalkan aku."
Dengan kening yang mengkerut dan mata yang tertutup rapat, Wangji seolah mencoba menggapai sesuatu yang tak nyata, tangannya menggenggam udara kosong, bersamaan dengan air mata yang menuruni sudut matanya yang masih enggan terbuka.

KAMU SEDANG MEMBACA
Chateau de Wangxian
Short Storypenggalan kisah pendek Wangxian di era modern. Alternative Universe. disclaimer: I own nothing, whole characters inside are belong to MXTX