Happy reading~
.
.Wei Wuxian menatap pantulan dirinya melalui jendela yang berembun diguyur hujan.
Mengingat kembali percakapannya dengan Wangji tadi siang, membuatnya sedikit banyak merasa-
Apa ya, Wei Wuxian sulit mendefinisikan perasaannya saat ini.
Semuanya bercampur.
Antara Sedih, marah, kecewa.
Atas semua yang telah Wangji lakukan, atas apa yang terjadi pada putera kesayangannya.
Dirinya merangkai berbagai kemungkinan dikepalanya.
Andai saja dulu Wangji mendengar apa yang akan dirinya sampaikan, mungkin A Yuan tidak akan mengalami hal sesulit ini, mungkin A Yuan akan memiliki orangtua yang lengkap, mungkin teman-temannya tak akan mengejek A Yuan yang tak memiliki sosok ayah.
Mungkin, dirinyapun akan bahagia.
Lalu sekarang, tiba-tiba Wangji datang dan memintanya kesempatan untuk memperbaiki segalanya.
Tapi bagi Wei Wuxian, ini sudah terlalu hancur.
Sesuatu yang telah hancur, akan sangat sulit untuk diperbaiki, kan?
Seperti hatinya, seperti dirinya, yang telah dihancurkan bertahun-tahun yang lalu oleh Wangji.
"Lan Zhan, aku tidak akan melarangmu untuk bertemu A Yuan mulai sekarang. Kita bisa mengantar jemput A Yuan bergiliran jika kau mau. Tapi untuk kembali padamu, itu terlalu sulit. Mengingat bagaimana egoisnya dirimu dimasa lalu, adalah sebuah luka yang sulit untuk disembuhkan. Setiap kali aku mengingatmu, aku hanya akan menemukan rasa sakit. Jadi, jangan terlalu berharap bahwa kau bisa memperbaiki apa yang telah kau hancurkan, karena itu tidak mungkin."
Adalah jawaban yang ia berikan atas permintaan Wangji.
Wei Wuxian tak merasa itu berlebihan, dan meski kalimat itu mungkin menyakiti Wangji, ia mengingat bahwa dirinya mengalami rasa sakit yang lebih dari itu saat dicampakan oleh Lan Wangji.
"Hah."
Wei Wuxian menarik napas berat.
Semua yang berhubungan dengan Lan Wangji selalu membuatnya frustasi.
Ia mengusap wajahnya lesu, lalu memutuskan untuk kembali kekamarnya dan tidur disamping A Yuan.Ia pikir, dengan memberikan Wangji kebebasan untuk bertemu putera mereka saja sudah menjadi kemewahan bagi pria itu. Jangan lagi ditambah dengan meminta dirinya kembali, itu permintaan tak tau diri menurutnya.
.
."Mama~ A Yuan mau susu."
Bocah itu berlari dari kamarnya dan langsung menghambur memeluk kaki Wei Wuxian yang tengah menata bekal untuk puteranya.
Wei Wuxian tersenyum dan memberikan segelas susu yang memang telah ia siapkan sebelumnya, "minum pelan-pelan." Peringatnya sembari membelai rambut halus puteranya.
Ia kembali menata bento berisi telur, sosis, brokoli, nasi dan camilan untuk makan siang Sizhui nanti, lalu memasukannya kedalam tas dengan karakter kelinci kesukaan bocah itu.
Ting tong
Wei Wuxian melirik kearah pintu saat bel rumahnya berbunyi, namun ia tak segera membuka pintu, melainkan meremas tas Sizhui dan raut wajahnya seketika membeku.

KAMU SEDANG MEMBACA
Chateau de Wangxian
Kurzgeschichtenpenggalan kisah pendek Wangxian di era modern. Alternative Universe. disclaimer: I own nothing, whole characters inside are belong to MXTX